Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan Amerika Serikat (OFAC) baru-baru ini mengumumkan sanksi terhadap sebuah dompet kripto yang terkait dengan Aeza Group, penyedia layanan hosting "bulletproof" asal Rusia. Dompet tersebut diduga memfasilitasi operasi ransomware dan pencurian informasi, dengan aset kripto senilai sekitar $350.000 yang kini dibekukan.
Menurut laporan yang dirilis di akun X Wu Blockchain, dompet kripto yang disanksi oleh OFAC dikaitkan dengan Aeza Group, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan hosting yang sengaja mengabaikan keluhan penyalahgunaan dan permintaan penutupan dari pihak berwenang. BleepingComputer pada 1 Juli 2025 melaporkan bahwa Aeza Group diduga telah mendukung geng ransomware BianLian, panel pencuri informasi RedLine, serta pasar gelap Rusia BlackSprut, yang menjual obat-obatan terlarang ke Amerika Serikat dan negara lain. Sanksi ini juga mencakup pembekuan aset empat individu dan tiga perusahaan terkait, termasuk Aeza International Ltd. dan Cloud Solutions LLC, dengan larangan bagi entitas AS untuk bertransaksi dengannya.
Sumber dari ofac.treasury.gov menjelaskan bahwa OFAC menggunakan wewenangnya untuk menargetkan penggunaan mata uang digital dalam kegiatan ilegal, dengan definisi dompet kripto dan alamat digital menjadi fokus utama dalam regulasi sanksi. Langkah ini merupakan kelanjutan dari sanksi sebelumnya pada Februari 2025 terhadap penyedia hosting ZServers dan Xhost yang terkait dengan geng ransomware LockBit.
Sanksi ini menegaskan pendekatan keras OFAC terhadap penggunaan kripto dalam kejahatan siber, sebagaimana diuraikan dalam panduan kepatuhan industri mata uang virtual OFAC pada Oktober 2021 (globallegalinsights.com). Aeza Group juga dikaitkan dengan kampanye disinformasi Rusia "Doppelgänger," menambah dimensi geopolitik pada kasus ini. Artikel Check Point Software pada Februari 2024 menyoroti ancaman ransomware yang mengenkripsi data untuk memeras tebusan dalam kripto, memperkuat urgensi tindakan regulasi.