

.png)
.png)

HSBC mengumumkan bahwa mereka akan mulai menawarkan layanan deposito token (Tokenized Deposit Service/TDS) kepada klien korporasi di Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab pada semester pertama 2026.
Layanan ini merupakan bagian dari strategi bank global tersebut untuk memperluas adopsi teknologi blockchain dalam solusi pembayaran dan manajemen likuiditas. Menurut Manish Kohli, Global Head of Payment Solutions HSBC, depositori token ini memungkinkan klien melakukan transfer domestik maupun lintas-negara secara instan, 24 jam × 7 hari, tanpa terbatas jam kerja bank tradisional.
Sebelumnya HSBC telah meluncurkan TDS di Hong Kong dan Singapura, kemudian diperluas ke Inggris dan Luksemburg pada September 2025. Untuk ekspansi ke AS dan UEA, HSBC menyatakan akan menambahkan dukungan mata uang dirham Uni Emirat Arab (AED) di samping euro, pound sterling, dolar AS, dolar Hong Kong dan dolar Singapura yang sudah didukung.
HSBC menjelaskan bahwa token-depositori ini berbeda dengan stablecoin publik. Token-depositori diterbitkan oleh bank melalui sistem perbankan yang ada dan tetap memberikan bunga, sedangkan stablecoin umumnya diterbitkan oleh entitas non-bank dan seringkali tidak memberikan yield untuk pengguna.
Bank ini juga menegaskan bahwa mereka sedang menjajaki kerjasama dengan penerbit stablecoin untuk layanan manajemen cadangan (reserve management) dan akun penyelesaian (settlement account), serta belum menutup opsi penerbitan stablecoin sendiri apabila regulasi sudah lebih jelas.
Ekspansi layanan ini mencerminkan dorongan signifikan dari bank-bank besar untuk mengadopsi tokenisasi aset sebagai pengganti atau pelengkap sistem keuangan tradisional dan stablecoin, terutama untuk klien institusi yang membutuhkan efisiensi arus kas dan likuiditas secara real time.