Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana besar untuk mulai mempublikasikan data ekonomi di blockchain, menandai langkah inovatif dalam pemanfaatan teknologi terdesentralisasi untuk meningkatkan transparansi dan keandalan data publik.
Inisiatif ini dipimpin oleh Departemen Perdagangan AS, dengan Sekretaris Perdagangan Howard Lutnick menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen administrasi untuk mendukung kebijakan pro-kripto dan menjadikan AS sebagai pusat global untuk teknologi blockchain. Dalam sebuah pernyataan pada pertemuan kabinet Gedung Putih, Lutnick menekankan bahwa data ekonomi utama, termasuk angka Produk Domestik Bruto (PDB), akan dipublikasikan di blockchain untuk memastikan integritas dan aksesibilitas yang lebih baik.
Langkah ini mendapat dukungan luas dari para ahli yang memuji potensi blockchain untuk mencegah manipulasi data dan meningkatkan kepercayaan publik. Namun, kritik juga muncul, terutama terkait tantangan implementasi, seperti ketidakmampuan blockchain untuk merevisi data setelah dipublikasikan karena sifatnya yang tidak dapat diubah (immutable).
Inisiatif ini juga sejalan dengan tren global, di mana blockchain semakin diadopsi untuk berbagai aplikasi, termasuk pelaporan keuangan dan rantai pasok, sebagaimana didukung oleh studi dari Frontiers dan Deloitte. Pemerintah AS diyakini ingin memanfaatkan sifat transparan dan aman dari blockchain untuk memperkuat posisinya di era digital.