Saham Oracle Corporation (ORCL) milik Larry Ellison mencatat kenaikan signifikan sebesar 42,77%, dengan harga saham mencapai $344,90 per lembar, naik $103,32 dari penutupan sebelumnya sebesar $241,58. Kenaikan ini, yang menjadi yang tertinggi sejak 1992, turut mendorong nilai kekayaan bersih pendiri Oracle, Larry Ellison, naik $107 miliar, menjadikannya individu terkaya di dunia dengan total kekayaan $400 miliar.
Kenaikan saham Oracle didorong oleh beberapa faktor utama. Pertama, laporan keuangan kuartal kedua fiskal 2025 yang dirilis pada 9 September 2025 menunjukkan pendapatan meningkat 12% year-over-year menjadi $14,93 miliar, dengan pendapatan cloud naik 28% menjadi $7,2 miliar. Pertumbuhan ini didukung oleh permintaan tinggi terhadap layanan cloud berbasis kecerdasan buatan (AI), termasuk kontrak senilai $300 miliar dengan OpenAI untuk infrastruktur komputasi selama lima tahun. Kedua, Oracle memproyeksikan pendapatan Oracle Cloud Infrastructure (OCI) mencapai $18 miliar pada tahun fiskal 2025 dan hingga $144 miliar dalam empat tahun ke depan, menarik minat investor. Ketiga, remaining performance obligations (RPO) melonjak 359% menjadi $455 miliar, mencerminkan backlog pendapatan yang solid. Kenaikan ini diperkuat oleh sentimen positif terhadap perkembangan AI, mendorong valuasi Oracle mendekati $913 miliar, mendekati ambang klub triliun dolar.
Teknologi AI yang dikembangkan Oracle menunjukkan korelasi yang relevan dengan industri kripto dan Web3 melalui kemitraan dengan OpenAI, yang juga beroperasi di ekosistem blockchain melalui xAI dan proyek-proyek terkait. Infrastruktur cloud AI Oracle mendukung kebutuhan komputasi intensif untuk pengembangan decentralized finance (DeFi), smart contract, dan aplikasi Web3, yang semakin mengandalkan AI untuk skalabilitas dan efisiensi. Menurut analisis Cointelegraph, kontrak $300 miliar dengan OpenAI berpotensi mempercepat adopsi blockchain berbasis AI, yang menjadi fondasi proyek kripto seperti Solana dan Hyperliquid. Selain itu, Oracle telah mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam platformnya melalui Oracle Blockchain Platform, diluncurkan pada 2025 untuk mendukung tokenisasi aset digital
Kenaikan saham Oracle memiliki dampak yang patut diperhatikan terhadap ekonomi global. Pertama, keberhasilan Oracle dalam memanfaatkan tren AI menunjukkan percepatan investasi teknologi, yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di sektor teknologi, khususnya di AS dan pasar berkembang yang bergantung pada infrastruktur cloud. Laporan S&P Global 10 September 2025 mencatat bahwa kenaikan saham Oracle mendorong indeks S&P 500 dan Nasdaq ke level tertinggi baru, dengan saham chip AI seperti Nvidia naik 3,8% dan Broadcom melonjak 10%. Namun, hal ini juga memunculkan isu ketimpangan kekayaan, dengan Ellison kini melampaui Elon Musk ($385 miliar) yang dapat memengaruhi kebijakan redistribusi di berbagai negara. Kedua, kontrak besar dengan OpenAI dan kemitraan dengan raksasa cloud seperti Amazon dan Microsoft (yang menguasai 65% pasar cloud menurut Reuters) menegaskan persaingan AI global, yang dapat meningkatkan permintaan energi dan infrastruktur data center, memengaruhi rantai pasok global. Ketiga, kenaikan valuasi Oracle dapat mendorong investasi institusional ke sektor teknologi dan Web3, tetapi juga menimbulkan risiko gelembung aset jika valuasi menjadi terlalu spekulatif.
Keterlibatan Oracle dalam kontrak AI dengan OpenAI berpotensi memperkuat adopsi blockchain, terutama dalam DeFi dan NFT, sebagaimana dianalisis oleh Cointelegraph. Namun, ada potensi risiko penurunan. Jika kenaikan saham Oracle dianggap spekulatif, ini dapat memicu aksi ambil untung di pasar kripto, terutama jika investor beralih ke aset safe haven seperti emas. Selain itu, dominasi perusahaan teknologi AS yang meningkat dapat memicu regulasi yang lebih ketat terhadap kripto, sebagaimana diusulkan oleh SEC yang berpotensi membatasi pertumbuhan jangka pendek. Volatilitas pasar kripto kemungkinan akan dipengaruhi oleh data ekonomi AS berikutnya, termasuk laporan PPI yang turun ke 2,6% pada 10 September 2025, yang sementara mendukung sentimen bullish. Korelasi teknologi AI Oracle dengan industri kripto dan Web3 menegaskan peran inovasi teknologi dalam mendorong ekonomi global, sekaligus menyoroti tantangan ketimpangan dan stabilitas pasar. Bagi kripto, ini dapat menjadi pendorong pertumbuhan jika didukung oleh kejelasan regulasi.