DBS Bank, Franklin Templeton, dan Ripple mengumumkan kemitraan strategis untuk meluncurkan solusi perdagangan dan pinjaman yang didukung oleh dana pasar uang yang ditokenisasi (tokenized money market funds) serta stablecoin RLUSD. Kemitraan ini memanfaatkan XRP Ledger untuk tokenisasi dana pasar uang Franklin Templeton, yang dikenal sebagai sgBENJI, serta integrasi dengan RLUSD, stablecoin milik Ripple yang diluncurkan untuk mendukung transaksi lintas batas yang efisien.
DBS akan mencantumkan kedua aset ini di DBS Digital Exchange, memungkinkan investor akreditasi dan institusi untuk berdagang, meminjam, dan mendapatkan imbal hasil 24/7. sgBENJI juga akan dijelajahi sebagai jaminan dalam perjanjian repurchase (repo), dengan DBS bertindak sebagai kustodian, meningkatkan likuiditas dan efisiensi pasar on-chain.
Eksekutif dari ketiga perusahaan menyoroti bahwa kolaborasi ini merupakan langkah maju dalam mengintegrasikan keuangan tradisional (TradFi) dengan teknologi blockchain. Lim Wee Kian, CEO DBS Digital Exchange, menyatakan bahwa tokenisasi sekuritas dapat meningkatkan efisiensi dan likuiditas di pasar global. Sementara itu, Franklin Templeton memilih XRP Ledger karena kecepatan, efisiensi, dan biaya rendahnya, yang ideal untuk mengelola aset bervolume tinggi seperti dana pasar uang yang ditokenisasi. Langkah ini memperkuat posisi Singapura sebagai pusat inovasi keuangan digital dan menandakan tren meningkatnya adopsi blockchain oleh institusi besar.