Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan melalui platform Truth Social bahwa militer AS telah menyelesaikan serangan udara yang sukses terhadap tiga situs nuklir utama Iran, yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Dalam pernyataannya, Trump menyatakan, "Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Sebuah muatan penuh bom telah dijatuhkan pada situs utama, Fordow. Semua pesawat telah berada di luar ruang udara Iran dan sedang dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada para pejuang Amerika kami yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang mampu melakukan ini. Sekarang waktunya untuk damai"
Serangan ini menandai eskalasi signifikan dalam ketegangan geopolitik antara AS dan Iran, yang sebelumnya telah melibatkan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Menurut Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), serangan tersebut berpotensi meningkatkan risiko pelepasan radiasi lokal, meskipun tidak sampai skala bencana seperti Chernobyl, sebagaimana dijelaskan oleh para ahli dalam laporan BBC.
Pasca pengumuman serangan, pasar kripto global mengalami volatilitas yang signifikan. Data awal menunjukkan penurunan tajam pada beberapa mata uang kripto utama akibat ketidakpastian geopolitik.
Sementara itu, investor mulai beralih ke aset safe haven seperti stablecoin USDT, yang melihat peningkatan volume perdagangan sebesar 12% dalam 24 jam terakhir.
Presiden Trump dijadwalkan memberikan pidato nasional dari Gedung Putih pada pukul 10:00 malam waktu setempat (09:00 WIB, 23 Juni 2025) untuk membahas situasi lebih lanjut. Sementara itu, harga minyak Brent naik 7% menjadi $74,60 per barel akibat kekhawatiran gangguan pasokan melalui Selat Hormuz, dan emas melonjak ke $3.426 per ons, mendekati rekor tertinggi $3.500.
Namun, beberapa analis, termasuk dari Al Jazeera, memperkirakan bahwa jika konflik tetap terkendali, pasar dapat pulih dalam jangka pendek. Hingga saat ini, reaksi resmi dari Iran terhadap serangan AS masih menunggu, dengan potensi pembalasan yang dapat memperdalam ketidakstabilan global.