Perusahaan Tether, penerbit stablecoin terkemuka USDT, baru-baru ini mengumumkan pengangkatan Bo Hines sebagai Penasehat Strategis untuk Aset Digital dan Strategi Amerika Serikat.
Bo Hines, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Eksekutif Dewan Penasehat Digital Aset Gedung Putih di bawah administrasi Presiden Donald Trump, dikenal karena perannya dalam membentuk kebijakan kripto AS. Ia baru-baru ini mengundurkan diri dari posisi tersebut pada 10 Agustus 2025 untuk kembali ke sektor swasta, sebagaimana dilaporkan oleh The Hill. Keputusan Tether untuk menunjuk Hines menunjukkan langkah strategis perusahaan dalam memperkuat posisinya di pasar aset digital, terutama di Amerika Serikat.
Hines, yang tidak memiliki latar belakang profesional langsung di industri kripto menurut laporan CNBC pada Maret 2025, memulai ketertarikannya pada aset digital sejak 2014 selama karier sepak bolanya di North Carolina State. Ia juga pernah menjadi kandidat Kongres Republik dan mendapat dukungan dari Trump pada pemilihan 2022. Selama menjabat di Gedung Putih, Hines bekerja di bawah arahan David Sacks, yang ditunjuk sebagai "Czar Kripto dan AI" oleh Trump, dan memainkan peran kunci dalam mendorong kebijakan seperti Clarity Act.
Tether, yang stablecoin USDT-nya kini menjadi salah satu aset kripto terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar dengan nilai hampir $99 miliar per Maret 2024 menurut Investopedia, tampaknya ingin memanfaatkan pengalaman politik dan jaringan Hines untuk memperluas pengaruhnya di pasar AS. Langkah ini juga datang di tengah perubahan cepat dalam regulasi kripto di Amerika Serikat, yang dipengaruhi oleh Dewan Penasehat Digital Aset di bawah kepemimpinan Trump.
Hingga saat ini, Tether belum merilis pernyataan resmi lebih lanjut mengenai peran spesifik Hines atau rencana strategis yang akan dijalankan.