×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT112,489.0+153.9 ( +0.14% )
CROUSDT0.30175+0.03288 ( +12.23% )
ETHUSDT4,487.1-143.65 ( -3.1% )
HYPEUSDT46.56-3.53 ( -7.05% )
KASUSDT0.08927+0.00119 ( +1.35% )
PENGUUSDT0.030055-0.00076 ( -2.47% )
PEPEUSDT0.00001002-0.00000014 ( -1.38% )
SOLUSDT209.95+1.14 ( +0.55% )
XRPUSDT2.9817-0.0391 ( -1.29% )
Powered by
News - Breaking News

Trump Akan Umumkan Gubernur The Fed dan Kepala Statistik Ketenagakerjaan Baru

August 5, 2025 | 05:13 WIB
Copiedbagikan
Trump Akan Umumkan Gubernur The Fed dan Kepala Statistik Ketenagakerjaan Baru

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan mengumumkan nama baru untuk posisi Gubernur Federal Reserve serta Kepala Biro Statistik Ketenagakerjaan (BLS) dalam beberapa hari mendatang, sebuah langkah penting yang dapat membentuk arah kebijakan ekonomi AS di tengah tekanan global terhadap pertumbuhan.

Pernyataan ini disampaikan Trump kepada wartawan dalam perjalanan kembali ke Gedung Putih setelah akhir pekan di Bedminster, New Jersey. Keputusan tersebut datang di tengah kritik tajam terhadap Trump terkait serangannya terhadap Ketua The Fed Jerome Powell serta pemecatan Kepala BLS Erika McEntarfer setelah laporan pekerjaan menunjukkan pertumbuhan yang lemah.

Trump menyebut telah memiliki “beberapa nama” untuk menggantikan Adriana Kugler yang secara tiba-tiba mengundurkan diri dari Dewan Gubernur Federal Reserve. Kepergian Kugler membuka peluang lebih awal bagi Trump untuk menunjuk sosok yang sejalan dengan preferensinya terhadap suku bunga rendah.

Nama-nama yang beredar untuk posisi strategis ini termasuk Kevin Hassett (Direktur Dewan Ekonomi Nasional), Kevin Warsh (mantan Gubernur The Fed), Christopher Waller (Gubernur The Fed saat ini), dan Scott Bessent (Menteri Keuangan). Penunjukan ini berpotensi mengisi posisi ketua The Fed setelah masa jabatan Powell berakhir pada Mei mendatang.

Sementara itu, pemecatan Erika McEntarfer dari BLS menuai kecaman. William Beach, mantan Kepala BLS yang ditunjuk Trump di masa jabatan sebelumnya, menyebut keputusan tersebut sebagai “langkah yang merusak” dan “tanpa dasar yang jelas.” Meski demikian, ia tetap mempercayai integritas data BLS dan menyebut lembaga ini sebagai “yang terbaik di dunia dalam hal statistik.”

Trump sendiri secara terbuka menyebut Powell “terlalu marah, bodoh, dan politis” karena menolak menurunkan suku bunga, serta mendesak agar Powell mengundurkan diri.

Polemik ini mempertegas ketegangan antara Gedung Putih dan institusi ekonomi independen AS, serta membuka babak baru dalam intervensi politik terhadap kebijakan moneter dan statistik ekonomi resmi negara.