Trump Akan Umumkan Ketua The Fed Baru Akhir 2025 untuk Gantikan Jerome Powell

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia berencana mengumumkan calon pengganti Ketua Federal Reserve Jerome Powell sebelum akhir tahun ini. Masa jabatan Powell akan berakhir pada Mei 2026, dan saat ini Trump dikabarkan tengah menyeleksi lima kandidat finalis untuk posisi tersebut.

Menteri Keuangan Scott Bessent menyampaikan bahwa dirinya akan mengadakan putaran wawancara kedua dengan kelima kandidat pada bulan depan sebelum menyerahkan daftar pendek ke Presiden. Dua di antara mereka adalah anggota dewan The Fed yang saat ini masih menjabat, yaitu Christopher Waller dan Michelle Bowman, yang sebelumnya juga merupakan nominasi dari Trump. Bowman saat ini menjabat sebagai Vice Chair for Bank Supervision.

Dua nama lain yang disebut sebagai kandidat terkuat adalah Kevin Hassett, Direktur White House National Economic Council, dan Kevin Warsh, mantan gubernur The Fed yang pernah dinominasikan oleh Presiden George W. Bush. Nama terakhir adalah Rick Rieder, eksekutif senior di BlackRock yang memimpin divisi bisnis obligasi perusahaan.

Trump menegaskan bahwa dirinya tidak mempertimbangkan Bessent untuk jabatan tersebut, namun sejumlah sumber yang dekat dengan Gedung Putih menyebut kemungkinan Bessent bisa menjadi kandidat alternatif bila presiden tidak puas dengan pilihan lainnya.

Menurut pengamat kebijakan moneter, hubungan personal antara Trump dan para kandidat akan menjadi faktor penting dalam keputusan akhir. Selain Bessent, Warsh dan Hassett diketahui memiliki kedekatan paling erat dengan presiden, yang dapat menjadi keunggulan politik tersendiri dalam proses seleksi.

Presiden Trump sebelumnya sempat mengkritik Jerome Powell atas keengganannya menurunkan suku bunga pada musim panas lalu, dan sempat mempertimbangkan untuk segera mengumumkan penggantinya pada September atau Oktober. Namun proses tersebut tertunda setelah Gedung Putih mengisi kursi kosong The Fed dengan Stephen Miran, penasihat ekonomi Trump, yang dikonfirmasi Senat pada September lalu.

Sejak itu, Bessent memperluas penjaringan dengan melakukan wawancara kepada 11 kandidat potensial, termasuk beberapa tokoh yang aktif berkomentar mengenai kebijakan moneter. Proses yang terbuka ini juga disebut sebagai upaya untuk membangun dukungan publik terhadap pemangkasan suku bunga yang lebih agresif.

The Fed terakhir kali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, sementara Miran menyampaikan perbedaan pandangan dengan mendukung pemotongan yang lebih besar, yakni 50 basis poin. Pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin pada pertemuan dua hari yang berakhir Rabu ini.

Secara historis, Gedung Putih biasanya mengumumkan calon ketua The Fed baru sekitar tiga hingga empat bulan sebelum masa jabatan petahana berakhir. Pengumuman lebih awal memungkinkan calon ketua baru memberi pengaruh terhadap ekspektasi pasar mengenai arah kebijakan suku bunga ke depan. Namun pengumuman yang terlalu dini juga dapat menimbulkan ketegangan antara calon pengganti dan pejabat The Fed saat ini.

Kandidat yang dipilih nantinya diperkirakan akan mengisi kursi Dewan Gubernur yang kini ditempati oleh Miran. Meskipun masa jabatan Miran akan berakhir pada Januari, ia dapat tetap bertugas hingga penggantinya dikonfirmasi oleh Senat. Hal itu memungkinkan ketua baru The Fed untuk ikut serta dalam pertemuan penetapan suku bunga pada Maret dan April mendatang sebelum masa jabatannya resmi dimulai pada pertengahan Mei 2026.