Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat dan India sedang melanjutkan negosiasi perdagangan untuk menyelesaikan hambatan perdagangan yang telah memengaruhi hubungan bilateral kedua negara selama beberapa bulan terakhir. Dalam pernyataannya, Trump menyatakan optimisme terhadap proses negosiasi ini dan mengungkapkan harapannya untuk segera berbicara dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, dalam beberapa pekan mendatang. "Saya merasa yakin bahwa tidak akan ada kesulitan dalam mencapai kesimpulan yang sukses untuk kedua negara besar kami," tulis Trump di akun media sosialnya.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya diplomasi yang signifikan untuk mengatasi ketegangan perdagangan yang meningkat sejak penerapan tarif 50% oleh AS terhadap barang-barang India, yang mulai berlaku pada 27 Agustus 2025. Menurut laporan BBC yang diterbitkan pada 3 September 2025, India sebelumnya telah menunjukkan respons geopolitik yang hati-hati, termasuk upaya pendekatan dengan China dan Rusia, sebagai sinyal ketidakpuasan terhadap kebijakan tarif AS. Namun, negosiasi terbaru menandakan kemauan kedua belah pihak untuk memperbaiki hubungan ekonomi.
Analis memperkirakan bahwa negosiasi ini dapat mencakup kesepakatan di sektor pertahanan, energi, dan perdagangan utama lainnya, dengan target penyelesaian sebelum November 2025. Laporan dari Reuters pada 3 September 2025 mencatat bahwa hubungan AS-India telah mengalami tantangan akibat tarif tersebut, tetapi ada indikasi bahwa kedua negara tetap menjaga komunikasi erat terkait prioritas diplomatik dan komersial.
Kementerian Luar Negeri India belum memberikan pernyataan resmi terkait pengumuman ini, namun sumber pemerintah India yang dikutip oleh Reuters menyebutkan bahwa Delhi terus terlibat dalam dialog dengan Washington. Langkah ini dianggap strategis untuk mencegah India semakin mendekat ke pengaruh China, sebagaimana dianalisis oleh para pengamat hubungan internasional. Pengumuman ini disampaikan di tengah dinamika perdagangan global yang kompleks, dengan AS berupaya menyeimbangkan kebijakan tarifnya sambil menjaga aliansi strategis dengan India sebagai konterweight terhadap China.