BTCUSDT119,393.0+2967.68 ( +2.55% )
ETHUSDT3,424.0+378.5 ( +12.43% )
HYPEUSDT47.94+0.79 ( +1.68% )
PENGUUSDT0.032136+0.000836 ( +2.67% )
PEPEUSDT0.00001389+0.00000148 ( +11.93% )
PUMPUSDT0.006113-0.000004 ( -0.07% )
SOLUSDT174.58+13.86 ( +8.62% )
SUIUSDT4.0473+0.0775 ( +1.95% )
XRPUSDT3.0783+0.2034 ( +7.08% )
News - Breaking News

Trump Sebut Suku Bunga The Fed Terlalu Tinggi 3 Poin, AS Rugi $360 Miliar

July 10, 2025 | 11:40 WIB
Copiedbagikan
Trump Sebut Suku Bunga The Fed Terlalu Tinggi 3 Poin, AS Rugi $360 Miliar

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyerukan penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) setidaknya sebesar tiga poin persentase, dengan menyatakan bahwa tingkat suku bunga saat ini terlalu tinggi dan merugikan ekonomi AS sebesar 360 miliar dolar AS per tahun dalam biaya refinancing.

Dalam postingannya, Trump menulis, "Our Fed Rate is AT LEAST 3 Points too high. 'Too Late' is costing the U.S. 360 Billion Dollars a Point PER YEAR, in refinancing costs. No inflation, COMPANIES POURING INTO AMERICA. 'The hottest Country in the World!' LOWER THE RATE!!!" Ia berargumen bahwa penurunan suku bunga akan mengurangi beban refinancing tanpa memicu inflasi, sekaligus menarik lebih banyak investasi perusahaan ke AS, yang ia sebut sebagai "negara terpanas di dunia."

Seruan ini muncul di tengah tekanan yang meningkat pada Ketua Fed Jerome Powell, yang menghadapi kritik dari Trump dan beberapa senator karena kebijakan suku bunga yang dianggap terlalu ketat. Data dari Federal Reserve menunjukkan bahwa suku bunga saat ini berkisar antara 4,25% hingga 4,5%, jauh di atas target historis 1% di atas inflasi. Trump sebelumnya juga menyerukan pemotongan sebesar 300 basis poin, sebuah langkah yang dianggap radikal oleh ekonom.

Klaim Trump bahwa tingkat suku bunga yang tinggi menambah biaya refinancing sebesar 360 miliar dolar per poin persentase per tahun didasarkan pada beban utang nasional AS yang mencapai $36 triliun. Penurunan suku bunga dapat mengurangi biaya pinjaman pemerintah dan swasta, tetapi suku bunga saat ini 2% di atas inflasi, sedikit di atas rata-rata historis 1%, sehingga ruang untuk pemotongan besar masih diperdebatkan.

Analis juga mempertimbangkan dampak kebijakan tarif Trump, yang telah meningkatkan prediksi inflasi, bertentangan dengan pernyataan Trump tentang "no inflation." Jika Fed menuruti seruan ini, pasar hipotek dan saham dapat mengalami bullish run, tetapi ada risiko melemahnya dolar AS.