Wall Street secara perlahan mengambil alih kendali atas dinamika pasar Bitcoin, seiring meningkatnya pengaruh produk keuangan tradisional seperti ETF dan opsi yang terdaftar di bursa Amerika Serikat.
Di pusat pergeseran ini adalah iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock Inc., yang kini menjadi ETF Bitcoin terbesar dengan total aset mencapai $86 miliar. Lebih dari itu, IBIT telah memicu pertumbuhan eksplosif di pasar opsi, dengan open interest melonjak lebih dari tiga kali lipat tahun ini ke $34 miliar. Volume harian mencapai rata-rata $4 miliar, melampaui banyak ETF besar di pasar kredit dan negara berkembang.
“Jarang sekali ada ETF yang mengembangkan pasar opsi sebesar ini, apalagi hanya dalam delapan bulan sejak peluncurannya,” ujar Rocky Fishman, pendiri Asym 500 LLC.
Laporan regulasi menunjukkan jumlah institusi yang memegang IBIT hampir dua kali lipat sejak akhir tahun lalu. Meski hanya menguasai setengah dari total aset ETF Bitcoin AS, IBIT menyumbang sebagian besar volume perdagangan opsi, menjadikannya titik sentral dalam manajemen risiko aset digital.
CEO Keyrock, Kevin de Patoul, mengatakan bahwa kehadiran ETF spot dan opsi yang terdaftar di AS telah menciptakan akses yang sesuai dengan playbook institusi. “Dulu, pasar opsi kripto gagal karena hanya tersedia di luar negeri. Sekarang, institusi punya jalur resmi yang mereka butuhkan.”
Tren ini juga menggeser geografi price discovery. Menurut data Kaiko, porsi perdagangan Bitcoin terhadap dolar yang terjadi pada jam perdagangan AS naik ke 57,3%, dari 41,4% pada 2021. Data FalconX menunjukkan hampir 50% volume spot Bitcoin kini mengalir melalui 12 ETF Bitcoin yang terdaftar di AS.
Namun, pertumbuhan IBIT juga menghadapi hambatan struktural. Batas regulasi 25.000 kontrak opsi membatasi kemampuan institusi untuk menerapkan strategi sistematis dalam skala besar. Nasdaq telah mengajukan proposal untuk menaikkan batas ini sepuluh kali lipat, dan SEC akan memutuskan paling lambat September 2025.
Menurut Robbie Mitchnick, Head of Digital Assets di BlackRock, peningkatan batas tersebut akan memicu lonjakan volume opsi yang signifikan.
Sementara itu, akuisisi Deribit oleh Coinbase senilai $2,9 miliar juga dianggap sebagai langkah integrasi lebih lanjut antara pasar kripto tradisional dan sistem keuangan AS. CEO Deribit, Luuk Strijers, menyebut rencana integrasi mencakup sistem kolateral terpadu dan netting eksposur lintas platform.
Meski tantangan tetap ada, IBIT kini telah menempatkan dirinya sebagai gerbang utama institusi menuju pasar kripto. Apa yang dulu dianggap sebagai eksperimen pinggiran, kini menjadi bagian dari arsitektur keuangan utama yang lengkap dengan instrumen lindung nilai dan manajemen volatilitas.
“Lambat laun, semua aset akan menjadi digital,” kata de Patoul. “Dan yang kini kita sebut kripto, nantinya hanya akan menjadi bagian dari sistem keuangan yang dihargai, dilindungi, dan dikelola risikonya seperti aset lainnya.”