asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.152+0.008 ( +0.7% )
BTCUSDT87,935.1+567.02 ( +0.65% )
ETHUSDT2,944.3+41.88 ( +1.44% )
HYPEUSDT34.75+2.86 ( +8.97% )
MONUSDT0.04395+0.01199 ( +37.52% )
MONPROUSDT0.01147+0.00058 ( +5.33% )
PIPPINUSDT0.06399-0.0009 ( -1.36% )
SOLUSDT139.91+3.6 ( +2.64% )
XRPUSDT2.2054-0.0109 ( -0.49% )
Powered by
News

Amazon Siapkan $ 50 Miliar untuk Dukung Pemerintah AS Bangun Infrastruktur AI

User
November 25, 2025 | 18:02 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
November 25, 2025 | 18:02 WIB
Amazon Siapkan $ 50 Miliar untuk Dukung Pemerintah AS Bangun Infrastruktur AI

Amazon melalui unit cloud-komputingnya Amazon Web Services (AWS) mengumumkan rencana investasi hingga US$ 50 miliar untuk memperluas kemampuan kecerdasan buatan (AI) dan superkomputing bagi pelanggan pemerintah Amerika Serikat. Investasi besar ini akan menambah sekitar 1,3 gigawatt kapasitas komputasi di wilayah AWS Top Secret, AWS Secret dan AWS GovCloud (US) melalui pembangunan pusat data dengan teknologi komputasi dan jaringan mutakhir.

Rencana investasi ini akan mulai dilaksanakan pada 2026 dan ditujukan untuk memperkuat infrastruktur TI federal AS agar lembaga-lembaga pemerintah dapat mengakses layanan dan perangkat AI canggih seperti Amazon SageMaker, Amazon Bedrock, Amazon Nova, serta chip AI AWS Trainium dan infrastruktur NVIDIA.

Menurut AWS CEO Matt Garman, “investasi kami pada infrastruktur AI dan cloud yang dibangun khusus untuk pemerintah akan secara fundamental mengubah cara lembaga federal memanfaatkan superkomputer.” Upaya ini dilihat sebagai strategi penting AS dalam perlombaan global AI, khususnya terhadap kompetitor seperti China.

Inisiatif Amazon ini sekaligus menegaskan semakin pentingnya AI dan superkomputer dalam mendorong modernisasi pemerintahan, penelitian ilmiah, dan keamanan nasional, termasuk di sektor seperti siber, obat-obatan, serta analisis data besar. Dengan menyediakan kapasitas komputasi dan layanan AI berskala besar, pemerintah AS berharap bisa memangkas waktu riset dan mempercepat pengambilan keputusan kritis.

Copiedbagikan