Antrean Keluar Validator Ethereum Capai 518.180 ETH Senilai Lebih dari $1,9 Miliar

Data terbaru dari antrean validator Ethereum menunjukkan lonjakan signifikan dalam jumlah Ether (ETH) yang menunggu untuk keluar dari jaringan, mencapai 518.180 ETH atau setara dengan lebih dari $1,9 miliar.  Antrean keluar ini, yang merupakan yang terbesar sejak Januari 2024, kemungkinan besar dipicu oleh para staker yang ingin mengambil keuntungan setelah harga ETH lebih dari dua kali lipat sejak April 2025. Menurut laporan, waktu tunggu untuk keluar dari jaringan saat ini diperkirakan mencapai 9,5 hari, dengan batas churn (jumlah maksimum ETH yang dapat diproses per epoch) sebesar 256 ETH per epoch. Sebagai perbandingan, antrean masuk (entry queue) hanya mencatat 364.132 ETH dengan waktu tunggu sekitar 6 hari dan 8 jam.

Jaringan Ethereum saat ini memiliki 1,093,808 validator aktif, dengan total 35,6 juta ETH yang di-stake, atau sekitar 29,48% dari pasokan total, menghasilkan tingkat pengembalian tahunan (APR) sebesar 3,02%. Mekanisme proof-of-stake (PoS) Ethereum membatasi jumlah keluarnya validator secara tiba-tiba untuk menjaga stabilitas jaringan, yang menjelaskan adanya antrean panjang ini.

Antrean keluar (exit queue) dalam konteks Ethereum Validator Queue merujuk pada jumlah Ether (ETH) yang telah diajukan oleh validator untuk keluar dari peran mereka sebagai pengesah (validator) dalam jaringan Ethereum yang menggunakan mekanisme proof-of-stake (PoS).

Secara umum, jika ada banyak antrean keluar (exit queue) seperti yang terlihat saat ini dengan 518.180 ETH menunggu untuk keluar, ini berpotensi mengurangi jumlah validator aktif di jaringan Ethereum seiring waktu—tetapi prosesnya tidak instan dan ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. 

Analis pasar menduga bahwa eksodus ini mencerminkan strategi profit-taking oleh staker awal yang telah mengunci aset mereka sebelum kenaikan harga signifikan. Namun, ada juga tanda-tanda aktivitas institusional yang kuat, dengan lebih dari 681.000 ETH dibeli oleh "whale" dan treasury sejak awal Juli, sementara saldo di bursa terus menurun, menunjukkan pengetatan pasokan.