asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.099-0.048 ( -4.19% )
BTCUSDT102,011.0-1342.56 ( -1.3% )
ETHUSDT3,477.51+23.35 ( +0.68% )
HYPEUSDT38.6-0.69 ( -1.76% )
LSKUSDT0.26-0.09 ( -25.71% )
PENGUUSDT0.014504-0.000284 ( -1.92% )
SOLUSDT154.21-1.28 ( -0.82% )
TURTLEUSDT0.1204+0.0079 ( +7.02% )
XRPUSDT2.4643+0.0614 ( +2.56% )
Powered by
News

Arus Dana ETF Bitcoin Melemah, Investor Institusional Mulai Menahan Diri

User
November 13, 2025 | 11:00 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
November 13, 2025 | 12:33 WIB
Arus Dana ETF Bitcoin Melemah, Investor Institusional Mulai Menahan Diri

Bitcoin tengah berjuang keluar dari tekanan pasar senilai $330 miliar setelah melewati Oktober yang penuh gejolak, dengan harga yang berfluktuasi di kisaran $100.000 tanpa momentum pemulihan yang kuat. Laporan Bloomberg pada 13 November 2025 mencatat bahwa kepercayaan investor institusiona yang sebelumnya menjadi pendorong utama reli Bitcoin di awal tahun mulai memudar.

Sepanjang 2025, aliran dana dari ETF Bitcoin dan treasury korporasi telah mencapai lebih dari $25 miliar, membantu mendorong aset kripto utama itu ke rekor tertinggi. Namun, dalam sebulan terakhir, banyak investor besar mulai menahan diri, menciptakan kekosongan likuiditas yang menghambat kenaikan harga. Menurut Markus Thielen, CEO 10X Research, tanda-tanda kelelahan mulai terlihat di kalangan manajer portofolio profesional. “Jika tren menurun berlanjut, manajer risiko kemungkinan akan menyarankan klien institusional untuk memangkas eksposur menjelang akhir tahun,” ujarnya.

Data Bloomberg menunjukkan ETF Bitcoin spot telah mencatat outflow senilai $2,8 miliar dalam 30 hari terakhir. Jika momentum harga melemah lebih jauh, potensi divestasi tambahan bisa mencapai miliaran dolar menjelang rapat The Fed bulan Desember.

Sementara itu, Citigroup menyoroti menurunnya jumlah “whales” (dompet yang menyimpan lebih dari 1.000 BTC) sebagai tanda berkurangnya partisipasi uang besar. Alex Saunders, Kepala Riset Kuantitatif Citi, menyebut bahwa “investor baru tampak berhati-hati, dan gairah pasar mulai meredup.”

Meski begitu, analis Bitfinex menilai bahwa pelemahan saat ini bukan sinyal kepanikan. Dalam laporan risetnya, mereka menjelaskan bahwa pengurangan kepemilikan oleh dompet besar hanya sekitar 1,5% sepanjang Oktober, yang menunjukkan aksi ambil untung wajar di tengah pelemahan ETF. “Polanya berulang seperti siklus sebelumnya, dimana fase rebalancing ini biasanya menjadi dasar untuk reli berikutnya ketika arus dana dan likuiditas membaik,” tulis tim riset Bitfinex.

Harga Bitcoin terakhir diperdagangkan di bawah $102.000 pada sesi perdagangan New York, dengan volatilitas tinggi namun tanpa tanda-tanda capitulation besar.

Copiedbagikan