asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT0.815-0.089 ( -9.85% )
BTCUSDT87,213.0-2482.78 ( -2.77% )
ETHUSDT2,952.01-203.94 ( -6.46% )
HYPEUSDT27.3-1.96 ( -6.7% )
JELLYJELLYUSDT0.10404+0.004 ( +4.05% )
NXTUSDT0.000000000000000792-0.000000000000000176 ( -18.18% )
SAROSUSDT0.00543+0.00233 ( +75.16% )
SOLUSDT128.64-4.12 ( -3.1% )
XRPUSDT1.9353-0.0482 ( -2.43% )
Powered by
News

Bank Nasional Di AS Kini Diizinkan Simpan Aset Kripto Untuk Bayar Gas Fee Blockchain

User
November 19, 2025 | 09:01 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
November 19, 2025 | 09:01 WIB
Bank Nasional Di AS Kini Diizinkan Simpan Aset Kripto Untuk Bayar Gas Fee Blockchain

Kantor Pengawas Mata Uang Amerika Serikat (Office of the Comptroller of the Currency/OCC) menerbitkan Interpretive Letter 1186, yang menegaskan bahwa bank-bank nasional di AS diizinkan untuk membayar biaya jaringan blockchain (network fees) dalam rangka menjalankan aktivitas yang sudah diperbolehkan secara regulasi. Surat interpretatif ini sekaligus mengonfirmasi bahwa bank boleh menyimpan aset kripto yang diperlukan untuk membayar biaya jaringan tersebut di neraca keuangan mereka.

OCC menjelaskan bahwa biaya jaringan seperti gas fee Ethereum atau biaya transaksi blockchain lainnya dapat dikategorikan sebagai pengeluaran operasional yang sah, selama aktivitas yang dilakukan bank berada dalam ruang lingkup layanan yang diperbolehkan, termasuk pembayaran digital, settlement berbasis blockchain, atau layanan kustodian aset digital.

Selain itu, Interpretive Letter 1186 juga menegaskan bahwa bank nasional diperbolehkan menyimpan sejumlah aset kripto di neraca untuk keperluan pengujian platform terkait aset digital, seperti smart contract, protokol pembayaran, atau infrastruktur tokenisasi yang sedang dikembangkan. OCC menambahkan bahwa pengujian internal semacam ini dianggap penting agar bank dapat memastikan keamanan, kepatuhan, dan integritas sistem sebelum digunakan secara komersial.

Surat ini melanjutkan kejelasan regulasi yang sebelumnya diberikan lewat panduan OCC pada 2020–2021, yang membuka pintu bagi bank AS untuk terlibat dalam layanan kripto terbatas, termasuk kustodian dan penyelesaian transaksi menggunakan stablecoin. Dengan interpretasi terbaru, regulator memperkuat posisi bahwa keterlibatan bank nasional dalam teknologi blockchain dapat dilakukan secara aman selama memenuhi standar manajemen risiko dan pengawasan yang ditetapkan.

Langkah ini dipandang sebagai sinyal positif bagi integrasi sistem perbankan tradisional dengan infrastruktur blockchain, terutama di tengah meningkatnya adopsi pembayaran digital, tokenisasi aset, dan settlement on-chain di sektor institusional.

Copiedbagikan