BTCUSDT108,029.0-1648.45 ( -1.5% )
ETHUSDT2,503.49-91.15 ( -3.51% )
HYPEUSDT38.77-1.79 ( -4.41% )
MOODENGUSDT0.1768-0.01081 ( -5.76% )
PEPEUSDT0.00000961-0.00000054 ( -5.32% )
SOLUSDT147.29-5.65 ( -3.69% )
SONUSDT0.0000428-0.00004254 ( -49.85% )
TRXUSDT0.2832-0.0035 ( -1.22% )
XRPUSDT2.2201-0.0478 ( -2.11% )
News - Altcoins
Bit Digital Siapkan $162,9 Juta untuk Transformasi Treasury dari Bitcoin ke Ethereum
July 3, 2025 | 09:58 WIB
Copied
Bit Digital Siapkan $162,9 Juta untuk Transformasi Treasury dari Bitcoin ke Ethereum

Bit Digital (BTBT), perusahaan yang terdaftar di Nasdaq, mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan sekitar $162,9 juta dalam pendapatan bersih melalui penerbitan saham tambahan. Dana ini akan digunakan untuk membangun treasury berbasis Ethereum (ETH) dan mendukung transformasi perusahaan, termasuk rencana untuk secara bertahap mengkonversi 417,6 Bitcoin (BTC) yang saat ini dipegang menjadi ETH. 

Menurut rilis resmi yang dikutip dari bit-digital.com, Bit Digital memulai akumulasi dan staking Ethereum sejak 2022 dan telah mengumpulkan 24.434,2 ETH pada kuartal pertama 2025. Nilai aset ini diperkirakan mencapai $44,6 juta per 31 Maret 2025, sementara 417,6 BTC yang dipegang bernilai sekitar $34,5 juta pada waktu yang sama, berdasarkan data dari beincrypto.com pada 26 Juni 2025. Perusahaan berencana untuk menjual kepemilikan BTC-nya secara bertahap dan mengalokasikan hasilnya untuk meningkatkan posisi ETH-nya, sejalan dengan strategi pivot dari penambangan Bitcoin ke staking dan manajemen treasury Ethereum.

Langkah ini mencerminkan pergeseran strategis Bit Digital untuk memanfaatkan keunggulan ekonomi Ethereum, termasuk staking yang menawarkan imbal hasil tahunan sekitar 3,83% menurut chainlabo.com (prediksi 2025). Meskipun demikian, saham BTBT mengalami penurunan 3,69% pasca-pengumuman, melanjutkan tren menurun sepanjang tahun, seperti yang dilaporkan oleh finance.yahoo.com pada 30 Juni 2025.

Bit Digital juga sedang mengevaluasi opsi strategis untuk operasi penambangan Bitcoin-nya, yang sebelumnya beroperasi di AS, Kanada, dan Islandia. Namun, keputusan ini menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan model bisnis baru perusahaan di tengah fluktuasi pasar.