asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.222+0.026 ( +2.17% )
BTCUSDT109,148.0+2167.43 ( +2.03% )
ETHUSDT3,987.34+96.23 ( +2.47% )
HYPEUSDT38.11+1.95 ( +5.39% )
PENGUUSDT0.022493+0.001119 ( +5.24% )
SOLUSDT189.02+2.96 ( +1.59% )
SPONUSDT0.054013+0.007702 ( +16.63% )
XPLUSDT0.4238+0.0105 ( +2.54% )
XRPUSDT2.401+0.0321 ( +1.36% )
Powered by
News

Bitcoin Bertahan di Sekitar $109.000 Setelah Kehilangan Ratusan Miliar Dolar Nilai Pasar

User
October 17, 2025 | 13:07 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 17, 2025 | 13:07 WIB
Bitcoin Bertahan di Sekitar $109.000 Setelah Kehilangan Ratusan Miliar Dolar Nilai Pasar

Harga Bitcoin masih berjuang untuk menemukan momentum pemulihan setelah kejatuhan besar pekan lalu yang menghapus ratusan miliar dolar dari total kapitalisasi pasar aset digital. Menurut data Bloomberg, Jumat (17/10) pagi waktu Singapura, Bitcoin bergerak stabil di kisaran US$109.000, setelah sempat anjlok seiring pelemahan pasar saham dan obligasi global.

Aset kripto terbesar di dunia itu sebelumnya sempat mencapai rekor tertinggi US$126.000 pada 7 Oktober, sebelum tekanan jual besar-besaran yang dipicu oleh ketegangan dagang AS–China dan gelombang likuidasi posisi leverage memicu penurunan tajam di seluruh pasar kripto.

Analis Rachael Lucas dari BTC Markets menyebut level US$107.000 kini menjadi titik dukungan utama Bitcoin. “Jika harga menembus batas ini secara signifikan, risiko penurunan lebih dalam akan meningkat,” ujarnya.

Koreksi Bitcoin ini sekaligus menunjukkan bahwa aset digital tersebut kembali gagal memenuhi reputasinya sebagai “safe haven” di tengah gejolak pasar global. Padahal, Bitcoin sempat dipandang sebagai “emas digital” yang bisa menjadi lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.

“Menariknya, penurunan besar ini terjadi bersamaan dengan langkah sejumlah perusahaan kripto besar yang sedang mengejar lisensi perbankan dan memperluas layanan ke sistem keuangan tradisional,” kata Lucas. Ia menilai, langkah pemain besar seperti Kraken, Circle, BitGo, dan Ripple ini merupakan upaya untuk membangun legitimasi dan menyeimbangkan volatilitas pasar kripto dengan dukungan regulasi.

Kekhawatiran terhadap kondisi kredit global juga ikut memperberat tekanan pada aset berisiko, termasuk kripto. Sejumlah kasus seperti kebangkrutan First Brands Group dan Tricolor Holdings, serta penurunan nilai akibat dugaan penipuan di Zions Bancorp dan Western Alliance, telah menghapus lebih dari US$100 miliar dari valuasi bank-bank AS hanya dalam satu hari perdagangan.

Sementara itu, harga emas dan perak — aset lindung nilai tradisional — justru mencetak rekor baru di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.

“Lebih dari apa pun, kripto kini bertindak seperti canary in the coal mine — sinyal awal bahwa pasar sedang gelisah karena meningkatnya kekhawatiran kredit,” kata Matthew Hougan, Chief Investment Officer di Bitwise Asset Management.

Meskipun tekanan jual mereda, pasar kripto masih belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan berkelanjutan. Bitcoin diperkirakan akan tetap volatil dalam beberapa pekan ke depan, dengan investor global menanti arah kebijakan moneter dan perkembangan perang dagang AS–China sebagai faktor penentu utama.

Copiedbagikan