asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT0.915-0.066 ( -6.73% )
BTCUSDT88,817.5-835.57 ( -0.93% )
ETHUSDT2,961.85-76.01 ( -2.5% )
HYPEUSDT28.47-2.43 ( -7.86% )
LUNCUSDT0.00005176-0.0000256 ( -33.09% )
PENGUUSDT0.010991+0.000158 ( +1.46% )
SOLUSDT129.17-3.43 ( -2.59% )
WINUSDT0.0000458+0.00001098 ( +31.53% )
XRPUSDT2.0173-0.0086 ( -0.43% )
Powered by
News

CEO Coinbase: Tidak Ada Peluang Bitcoin Jadi Nol

User
December 4, 2025 | 00:56 WIB
User
UpdatedDwi Cahyo
December 4, 2025 | 00:56 WIB
CEO Coinbase: Tidak Ada Peluang Bitcoin Jadi Nol

Di tengah volatilitas pasar yang mengguncang harga aset kripto dalam beberapa pekan terakhir, CEO Coinbase, Brian Armstrong, memberikan pesan penenang yang sangat tegas.

​Berbicara di panggung DealBook Summit di New York, Rabu (3/12), di mana ia tampil satu sesi dengan CEO BlackRock Larry Fink, Armstrong menepis kekhawatiran bahwa nilai Bitcoin bisa runtuh hingga tidak lagi berharga.

​"Tidak ada peluang bahwa Bitcoin akan menjadi nol," tegas Armstrong. Pernyataan ini menjadi angin segar bagi investor yang sempat panik akibat aksi jual pasar yang menghapus kapitalisasi milyaran dolar baru-baru ini.

​Armstrong memproyeksikan tahun 2025 sebagai tahun transformasi total bagi industri kripto. Ia menyebut sektor ini sedang bergerak meninggalkan masa lalunya yang suram.

​"Pada 2025, kita akan melihat kembali masa ini sebagai momen ketika kripto beralih dari pasar abu-abu yang penuh ketidakpastian menjadi industri yang mapan dan teregulasi penuh," ujarnya.

​Transformasi ini, menurut Armstrong, didorong oleh kepastian hukum yang kian nyata di Amerika Serikat. Ia menyoroti dampak positif dari "Genius Act" yang disahkan Juli lalu untuk mengatur stablecoin, serta dukungan administrasi Presiden Trump yang pro-kripto.

​Tak berhenti di situ, Armstrong juga mendesak Kongres untuk segera meloloskan CLARITY Act, sebuah regulasi lanjutan yang bertujuan melindungi industri dari potensi kebijakan regulator yang agresif di masa depan.

Copiedbagikan