China mengonfirmasi bahwa Presiden Xi Jinping akan berpartisipasi dalam KTT BRICS virtual yang diselenggarakan oleh Brasil untuk membahas dampak kebijakan perdagangan yang diusung oleh Presiden AS Donald Trump. Informasi ini dilaporkan oleh Bloomberg, menyoroti dinamika geopolitik dan ekonomi global yang sedang berkembang.
KTT ini dijadwalkan berlangsung dalam format daring, diprakarsai oleh Presiden Brasil untuk mengkoordinasikan strategi bersama negara-negara BRICS—terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan—serta anggota baru seperti Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab—terhadap kebijakan tarif agresif Trump. Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi memilih untuk tidak hadir secara langsung dan akan mengutus perwakilan senior, menurut sumber yang dikutip Bloomberg.
Pertemuan ini muncul di tengah kekhawatiran tentang dampak tarif 100% yang diancamkan Trump terhadap negara-negara yang mengurangi peran dolar AS dalam keuangan global, sebagaimana dianalisis oleh Peterson Institute for International Economics (PIIE) pada Maret 2025 silam. Laporan tersebut memproyeksikan perlambatan pertumbuhan GDP di negara-negara BRICS, dengan China paling terdampak akibat ketergantungannya pada pasar AS. Xi Jinping diharapkan memainkan peran kunci dalam membentuk respons kolektif, terutama dengan dukungan China terhadap multilateralisme, seperti yang disuarakan dalam KTT BRICS ke-16 di Kazan pada Oktober 2024.