


Data market terbaru yang menunjukkan dominasi kinerja Emas atas pasar saham Amerika Serikat memicu komentar tajam dari tokoh industri kripto. Di tengah era yang disebut sebagai abad kemajuan teknologi terbesar, aset mineral konvensional justru mencatatkan performa investasi yang jauh lebih superior.
​Berdasarkan grafik perbandingan kinerja aset yang dinormalisasi sejak 1 Januari 2000, Emas tercatat mengungguli indeks saham utama seperti S&P 500 dan Nasdaq hingga tiga kali lipat. Fakta ini menyoroti anomali di mana aset fisik tradisional mampu mengasapi sektor teknologi yang selama ini menjadi primadona Wall Street.
​Menanggapi fenomena tersebut, Tyler Winklevoss, pendiri bursa kripto Gemini, memberikan pandangan strategisnya. Melalui akun X-nya, ia menyiratkan bahwa jika Emas (versi 1.0) saja mampu mengalahkan ekuitas teknologi secara telak, maka potensi aset digital dengan sifat kelangkaan serupa belum sepenuhnya dihargai oleh pasar.
​"Tunggu sampai dunia menyadari bahwa Bitcoin adalah Emas 2.0," ujar Winklevoss.
​Pernyataan Winklevoss ini menegaskan narasi Bitcoin sebagai digital gold. Ia meyakini bahwa ketika investor global mulai sepenuhnya mengadopsi Bitcoin sebagai penyimpan nilai modern yang lebih efisien daripada emas fisik, apresiasi harganya berpotensi mengikuti atau bahkan melampaui jejak fenomenal yang telah dicatatkan oleh emas dalam dua dekade terakhir.