ETF Berpotensi Jadi Tekanan Turun Baru Bagi Bitcoin

Tekanan jual Bitcoin diperkirakan bisa semakin dalam setelah harga kembali mendekati level yang menempatkan sebagian besar investor ritel dan pembeli ETF pada posisi rugi. Laporan Bloomberg yang ditulis Garfield Reynolds pada 17 November 2025 menyebut bahwa penurunan lebih lanjut dapat mengubah arus ETF yang sebelumnya menjadi penopang reli Bitcoin menjadi pendorong koreksi baru.

Bitcoin saat ini bergerak di sekitar US$95.000, setelah sempat jatuh di bawah US$93.000 pada Senin pagi waktu AS. Aset ini sudah menembus jauh level psikologis US$100.000 serta berada di bawah rata-rata harga 365 hari, menandakan bahwa mayoritas pembeli sepanjang satu tahun terakhir kini berada dalam posisi merugi.

Level berikutnya yang menjadi perhatian adalah US$90.000, yang diperkirakan sebagai zona “pain point” bagi investor ETF. Estimasi awal November menunjukkan bahwa harga masuk rata-rata (blended entry price) untuk seluruh arus masuk sepanjang masa ke ETF Bitcoin spot berada di sekitar US$89.600.

Arus keluar yang cepat dari produk ETF (sekitar US$1,5 miliar) hanya dalam sepekan, memperbesar risiko bahwa sentimen ritel dapat anjlok jika Bitcoin turun menuju atau melewati level tersebut. Situasi ini mengindikasikan bahwa ETF, yang sebelumnya menjadi motor likuiditas positif bagi pasar, kini berpotensi berubah menjadi titik tekanan baru apabila tren penurunan terus berlanjut.