📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT109,165.0+697.45 ( +0.64% )
ETHUSDT4,395.56-63.14 ( -1.42% )
HYPEUSDT44.53+0.26 ( +0.59% )
KASUSDT0.08376-0.00119 ( -1.4% )
PBUXUSDT0.00188-0.000925 ( -32.98% )
PENGUUSDT0.028497-0.000963 ( -3.27% )
PEPEUSDT0.0000096-0.00000017 ( -1.74% )
SOLUSDT200.28-3.51 ( -1.72% )
XRPUSDT2.7693-0.0399 ( -1.42% )
Powered by
News

Filipina Usulkan Cadangan Strategis 10.000 BTC Dilock 20 Tahun

User
August 26, 2025 | 08:46 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
August 26, 2025 | 08:46 WIB
Filipina Usulkan Cadangan Strategis 10.000 BTC Dilock 20 Tahun

Pemerintah Filipina tengah mempertimbangkan langkah besar dalam dunia kripto dengan mengusulkan pembentukan cadangan strategis berupa 10.000 Bitcoin (BTC) yang akan dikunci selama 20 tahun. Proposal ini diumumkan melalui sebuah RUU yang diajukan oleh Wakil Rakyat dari Camarines Sur, Migz Villafuerte, dan menjadi sorotan di kalangan penggemar kripto global. RUU yang dikenal sebagai Strategic Bitcoin Reserve Act ini meminta Banko Sentral ng Pilipinas (BSP), bank sentral negara tersebut, untuk membeli 2.000 BTC setiap tahun selama lima tahun ke depan. 

Total nilai cadangan ini, jika disetujui, dapat mencapai miliaran dolar tergantung pada fluktuasi harga Bitcoin. RUU tersebut juga mencakup ketentuan untuk melaporkan secara kuartalan status cadangan, termasuk kepemilikan kunci privat, sebagai bagian dari sistem bukti cadangan. Villafuerte dalam pernyataannya menekankan bahwa cadangan BTC ini dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas finansial nasional dan mendiversifikasi aset negara di tengah ketidakpastian ekonomi global. Jika disahkan, Filipina berpotensi menjadi salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang secara resmi mengadopsi Bitcoin sebagai aset strategis, mendekati posisi Bhutan dan bahkan melampaui El Salvador yang saat ini memegang sekitar 6.276 BTC. 

Filipina telah menunjukkan komitmen terhadap pengembangan ekosistem kripto, termasuk pembentukan zona ekonomi khusus untuk aset digital sejak 2018 dan peraturan ketat dari Komisi Sekuritas dan Bursa Filipina (SEC) yang mensyaratkan penyedia layanan aset kripto (CASP) memiliki modal minimal Rp100 miliar. Langkah ini juga didukung oleh ambisi negara untuk menjadi pelopor adopsi teknologi blockchain di Asia Tenggara. Hingga saat ini, RUU tersebut masih dalam tahap pembahasan di Kongres Filipina. Jika disetujui, cadangan BTC hanya dapat dijual setelah 20 tahun untuk melunasi utang pemerintah, menandai komitmen jangka panjang terhadap aset digital tersebut.

Copiedbagikan