Donald Trump Jr. dan Eric Trump kembali membuat gebrakan di dunia kripto. Melalui perusahaan yang mereka dirikan, World Liberty Financial, keduanya mengumumkan kesepakatan senilai $1,5 miliar yang dinilai akan menempatkan perusahaan publik di garis depan decentralized finance (DeFi). Perayaan ini berlangsung meriah di Nasdaq MarketSite, New York, dengan CEO Nasdaq Adena Friedman menyebutnya sebagai “tonggak bersejarah” bagi industri.
Yang membuat langkah ini mencuri perhatian adalah fokusnya pada WLFI token — aset kripto yang bahkan belum bisa diperdagangkan di bursa terpusat. Kesepakatan ini dilakukan melalui perusahaan teknologi finansial ALT5 Sigma Corp., yang akan mengakuisisi 7,5% total suplai WLFI. Strategi ini melangkah jauh dari model umum treasury kripto yang biasanya menyimpan Bitcoin atau Ether, memicu perdebatan di kalangan pelaku pasar terkait risiko dan potensi imbal hasilnya.
Beberapa investor menilai langkah ini berani namun berisiko tinggi. Morten Christensen, investor WLFI sekaligus pendiri AirDropAlert.com, menyebut pembuatan perusahaan treasury untuk token yang belum diperdagangkan sebagai hal yang “sangat tidak biasa”, namun bisa meningkatkan minat pasar. Sementara Eric Trump menjelaskan bahwa tujuan utama kesepakatan ini adalah membawa aset kripto ke ranah pasar modal tradisional, menjembatani dunia Web3 dan keuangan konvensional.
Model seperti ini mengingatkan pada strategi Michael Saylor di 2020, saat MicroStrategy mulai mengakumulasi Bitcoin di neraca perusahaan. Bedanya, kali ini targetnya adalah token baru yang belum memiliki riwayat perdagangan. Dengan dukungan kebijakan pro-kripto di bawah pemerintahan Donald Trump, banyak analis melihat kesepakatan ini sebagai uji batas baru keterkaitan antara pasar saham dan aset digital spekulatif. Meski menuai skeptisisme, langkah ini juga membuka babak baru bagi adopsi kripto di level korporasi publik, khususnya bagi aset yang belum teruji di pasar.