asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT0.869-0.164 ( -15.88% )
BTCUSDT106,634.0-4032.69 ( -3.64% )
ETHUSDT3,705.34-206.42 ( -5.28% )
HYPEUSDT43.23-5.03 ( -10.42% )
PENGUUSDT0.017918-0.00332 ( -15.63% )
SOLUSDT179.43-13.67 ( -7.08% )
SUIUSDT2.219-0.3215 ( -12.66% )
XPLUSDT0.285-0.0606 ( -17.54% )
XRPUSDT2.3984-0.1875 ( -7.25% )
Powered by
Breaking News

Gubernur Fed Sebut Kebutuhan Pemangkasan Suku Bunga Makin Mendesak

User
October 15, 2025 | 21:42 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 15, 2025 | 21:42 WIB
Gubernur Fed Sebut Kebutuhan Pemangkasan Suku Bunga Makin Mendesak

Gubernur Federal Reserve Stephen Miran menegaskan bahwa meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok menambah ketidakpastian terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global. Kondisi ini, menurutnya, membuat kebutuhan untuk menurunkan suku bunga menjadi semakin mendesak.

Berbicara dalam acara yang diselenggarakan oleh CNBC pada Rabu waktu setempat, Miran menyebut bahwa meningkatnya risiko kebijakan perdagangan telah menciptakan “tail risk baru” bagi perekonomian AS. “Kini ada lebih banyak risiko penurunan dibandingkan seminggu lalu, dan sebagai pembuat kebijakan, kami harus mencerminkan hal itu dalam kebijakan moneter,” ujarnya.

Miran menyatakan dirinya mendukung pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebesar 1,25 poin persentase tambahan sebelum akhir tahun. Ia menilai proyeksi dua kali pemangkasan lagi di tahun ini “masih sangat realistis.”

Menurut Miran, perubahan kondisi ekonomi menuntut The Fed untuk segera mencapai posisi kebijakan yang lebih “netral” — yakni tingkat suku bunga yang tidak terlalu menekan pertumbuhan ekonomi namun tetap menahan inflasi. “Saya tidak menginginkan suku bunga lebih rendah dari sebulan lalu, tetapi dengan perubahan keseimbangan risiko, langkah menuju posisi netral harus dilakukan lebih cepat,” katanya.

Pernyataan ini muncul sehari setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan adanya peluang besar untuk pemangkasan suku bunga kedua berturut-turut pada pertemuan akhir bulan ini. Keputusan tersebut didorong oleh kekhawatiran akan melambatnya perekrutan tenaga kerja yang bisa memicu kenaikan tingkat pengangguran, meskipun inflasi masih berada di atas target 2%.

Miran dikenal sebagai salah satu pejabat The Fed yang paling vokal dalam menyerukan pelonggaran kebijakan moneter. Pada pertemuan bulan lalu, ia bahkan menentang keputusan mayoritas yang hanya menurunkan suku bunga sebesar 0,25%, dan menyuarakan perlunya pemangkasan setengah poin untuk merespons perlambatan ekonomi dengan lebih agresif.

Komentar Miran memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed akan melanjutkan siklus penurunan suku bunga hingga akhir tahun, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.

Copiedbagikan