Pemerintah India telah mengeluarkan peringatan mendesak kepada warga negaranya untuk segera meninggalkan Tehran, ibu kota Iran, menyusul meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut. Peringatan tersebut pertama kali dilaporkan oleh akun X resmi
@spectatorindex dengan menyebutkan bahwa India meminta warganya untuk keluar dari Tehran.
Dalam pernyataan resmi yang diposting oleh Kedutaan Besar India di Iran melalui platform X, semua warga negara India dan Orang Asli India (PIOs) yang mampu menggunakan sumber daya mereka sendiri diminta untuk segera pindah ke lokasi yang lebih aman di luar kota Tehran. "Semua warga negara India dan PIOs yang dapat meninggalkan Tehran dengan sumber daya mereka sendiri disarankan untuk pindah ke lokasi aman di luar kota," demikian bunyi peringatan yang diterbitkan oleh akun
@India_inIran
Dukungan dari Pemerintah India
Kementerian Luar Negeri India (MEA) juga turut berkomentar melalui pernyataan resmi yang disampaikan oleh juru bicara MEA, Randhir Jaiswal, "Kedutaan Besar India di Tehran sedang memantau secara ketat situasi keamanan dan secara aktif berkoordinasi dengan mahasiswa India untuk memastikan keselamatan mereka," ujar Jaiswal, seperti dilansir oleh media ABP Live.
Peringatan ini muncul di tengah situasi yang semakin volatil di Tehran, yang dilaporkan terkait dengan serangan udara yang diduga dilakukan oleh Israel dalam beberapa hari terakhir. Media lokal, seperti BusinessToday, melaporkan bahwa serangan menggunakan drone dan rudal Israel terus menargetkan ibu kota Iran, meskipun belum ada laporan korban jiwa yang melibatkan warga India. Namun, kekhawatiran akan keselamatan diaspora India, termasuk lebih dari 1.500 mahasiswa—sebagian besar dari Jammu dan Kashmir—mendorong tindakan cepat dari pemerintah.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi tambahan dari pemerintah India atau Iran mengenai penyebab pasti peringatan ini. Kedutaan India terus memantau situasi dan meminta warganya untuk tetap waspada. Masyarakat internasional juga mulai memperhatikan perkembangan ini, dengan spekulasi tentang potensi eskalasi konflik di Timur Tengah.