JPMorgan Chase, salah satu bank terbesar di dunia dengan aset di bawah pengelolaan mencapai $4,3 triliun, dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menawarkan pinjaman yang didukung oleh kepemilikan kripto klien, seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Menurut laporan awal yang dikutip dari berbagai sumber, termasuk Financial Times, rencana ini dapat mulai diimplementasikan secepatnya pada tahun depan. Langkah ini menandakan perubahan besar dalam sikap JPMorgan terhadap aset digital, terutama mengingat CEO-nya, Jamie Dimon, dikenal sebagai skeptis kripto yang pernah menyebut Bitcoin sebagai "penipuan" pada tahun 2017.
Meskipun Dimon pernah mengkritik keras kripto, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa bank tersebut kini mulai beradaptasi dengan tren pasar. Keputusan ini tampaknya dipengaruhi oleh tekanan pasar dan meningkatnya minat investor terhadap dana ETF berbasis kripto, yang baru-baru ini diizinkan JPMorgan sebagai jaminan pinjaman. Langkah ini juga sejalan dengan langkah bank-bank besar AS lainnya, seperti Bank of America dan Citibank, yang tengah mengembangkan stablecoin di tengah dorongan regulasi yang lebih ramah kripto di Washington.
Jika terealisasi, inisiatif ini dapat membuka peluang baru bagi investor kripto, terutama individu kaya dan keluarga dengan aset besar, untuk memanfaatkan kepemilikan mereka tanpa harus menjual aset tersebut. Namun, langkah ini juga membawa risiko baru, termasuk volatilitas harga kripto dan potensi dampak pada stabilitas keuangan bank jika terjadi penurunan tajam di pasar.