asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
AIAUSDT14.56+12.904683 ( +779.59% )
ASTERUSDT1.021-0.104 ( -9.24% )
BTCUSDT102,254.0-1594.07 ( -1.54% )
DASHUSDT121.75+15.05 ( +14.11% )
ETHUSDT3,347.18-94.97 ( -2.76% )
HYPEUSDT38.88-1.99 ( -4.87% )
JELLYJELLYUSDT0.0845-0.0993 ( -54.02% )
SAPIENUSDT0.37392+0.03967 ( +11.87% )
SOLUSDT157.03-4.5 ( -2.79% )
Powered by
News

JPMorgan Prediksi Bitcoin Bisa Tembus $170.000 Dalam 12 Bulan

User
November 7, 2025 | 09:03 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
November 7, 2025 | 09:03 WIB
JPMorgan Prediksi Bitcoin Bisa Tembus $170.000 Dalam 12 Bulan

Tim riset JPMorgan Chase & Co. yang dipimpin oleh Managing Director Nikolaos Panigirtzoglou memproyeksikan harga Bitcoin (BTC) akan mencapai sekitar US$170.000 dalam enam hingga dua belas bulan ke depan.

Saat laporan dirilis, harga Bitcoin berada di kisaran US$103.000, artinya JPMorgan memperkirakan kenaikan sekitar 67% dari level saat ini. Valuasi tersebut didasarkan pada perbandingan volatilitas antara Bitcoin dan investasi emas sektor swasta, di mana kapitalisasi pasar Bitcoin yang saat ini mencapai sekitar US$2,1 triliun perlu mendekati US$6,2 triliun agar setara dengan eksposur emas dalam basis risiko yang disesuaikan.

Menurut laporan tersebut, rasio volatilitas Bitcoin terhadap emas berada di level 1,8, sedikit di bawah ambang 2,0 yang menjadi acuan perhitungan JPMorgan. Dengan kondisi ini, Bitcoin dinilai “diperdagangkan sekitar US$68.000 di bawah nilai wajarnya secara volatilitas-adjusted terhadap emas.”

Laporan itu menyebut perhitungan ini sebagai “latihan mekanis” yang menunjukkan potensi kenaikan signifikan bagi Bitcoin dalam jangka menengah. Kenaikan volatilitas harga emas dalam beberapa pekan terakhir juga membuat Bitcoin terlihat lebih menarik bagi investor dalam perspektif risiko terhadap imbal hasil.

JPMorgan menambahkan bahwa fase deleverage di pasar futures perpetual kemungkinan sudah berakhir setelah gelombang likuidasi besar pada Oktober yang sempat mengguncang pasar kripto. Data terbaru menunjukkan posisi open interest di kontrak Bitcoin futures kini telah kembali ke level normal.

Laporan itu juga menyoroti bahwa likuidasi besar pada 3 November dipicu oleh insiden peretasan senilai US$120 juta di platform DeFi Balancer, namun dampaknya terbatas dibandingkan dengan rekor likuidasi pada 10 Oktober.

Tim riset JPMorgan juga mencatat adanya penurunan arus masuk ke ETF Bitcoin spot, namun tetap optimistis terhadap stabilisasi pasar. Di pasar futures CME, lebih banyak likuidasi terjadi pada kontrak Ethereum dibandingkan Bitcoin.

Proyeksi terbaru ini memperbarui estimasi sebelumnya, di mana JPMorgan sebelumnya menargetkan harga US$165.000 pada Oktober dan US$126.000 pada Agustus. Dengan asumsi pasar kripto telah melewati fase penyesuaian leverage, analis memperkirakan Bitcoin akan kembali naik seiring pemulihan minat institusional dan peningkatan likuiditas.

Copiedbagikan