×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT117,918.0-481.89 ( -0.41% )
DOGEUSDT0.23845+0.02793 ( +13.27% )
ETHUSDT3,587.15+194.73 ( +5.74% )
HYPEUSDT44.42-1.83 ( -3.96% )
PENGUUSDT0.029969+0.000579 ( +1.97% )
PEPEUSDT0.00001347+0.00000029 ( +2.2% )
PUMPUSDT0.00427-0.001234 ( -22.42% )
SOLUSDT178.98+6.69 ( +3.88% )
XRPUSDT3.4299+0.1779 ( +5.47% )
Powered by
News - Breaking News

Jumlah Investor Kripto Indonesia Melonjak 14,39% Hingga Mei 2025, Total Transaksi Capai Rp 194,48 Triliun

July 17, 2025 | 13:59 WIB
Copiedbagikan
Jumlah Investor Kripto Indonesia Melonjak 14,39% Hingga Mei 2025, Total Transaksi Capai Rp 194,48 Triliun

Jumlah investor aset kripto di Indonesia mengalami kenaikan signifikan sepanjang awal tahun 2025, melonjak dari 12,92 juta pada Januari menjadi 14,78 juta pada Mei 2025, mencatat pertumbuhan sebesar 14,39% dalam kurun waktu lima bulan. Selain itu, nilai transaksi aset kripto juga menunjukkan performa impresif dengan total mencapai Rp194,48 triliun untuk periode yang sama. 

Secara month-to-month, total penambahan investor kripto di Indonesia sepanjang 2025 adalah sebagai berikut : 
Januari : 12,92 Juta
Februari : 13,31 Juta
Maret : 13,71 Juta
April : 14,16 Juta
Mei : 14,78 Juta

Sedangkan nilai transaksi bulanan adalah sebagai berikut : 
Januari : Rp. 44,07 Triliun
Februari : Rp. 32,78 Triliun
Maret : Rp. 32,45 Triliun
April : Rp. 35,61 Triliun
Mei : Rp. 49.57 Triliun

Pertumbuhan ini didorong oleh adopsi oleh generasi muda berusia 18-34 tahun, yang kini menyumbang 65% dari total investor kripto. Slide tersebut juga mencakup diagram lingkaran yang menunjukkan komposisi aset terpopuler, dengan Bitcoin (50%), Ethereum (20%), dan altcoin lainnya (30%) mendominasi portofolio. Nilai transaksi Rp 194,48 triliun mencerminkan rata-rata transaksi harian sebesar Rp 1,29 triliun, dengan puncak aktivitas pada Mei 2025 senilai Rp 49,57 triliun.

Data tersebut mencerminkan minat yang terus meningkat terhadap investasi kripto, didorong oleh kemudahan akses melalui platform perdagangan dan persepsi positif terhadap potensi keuntungan, sebagaimana tercatat dalam laporan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI). Pertumbuhan ini juga sejalan dengan peringkat Indonesia di urutan ketiga dalam Indeks Adopsi Kripto, yang menyoroti kekuatan pasar ritel dalam ekosistem terdesentralisasi.