KakaoBank, bank digital terkemuka asal Korea Selatan, dikabarkan tengah bersiap untuk masuk ke pasar stablecoin di negaranya, seiring dengan dorongan regulasi yang semakin mendukung aset digital.
Menurut laporan, KakaoBank telah menunjukkan niatnya untuk mendirikan pijakan di pasar stablecoin dengan mengajukan aplikasi merek dagang terkait kripto. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap percepatan upaya pemerintah Korea Selatan untuk menginstitusionalisasi aset digital, termasuk rencana peluncuran stablecoin yang diikat dengan won Korea (KRW). Seorang pejabat KakaoBank mengkonfirmasi bahwa langkah tersebut adalah langkah preventif untuk mengantisipasi perkembangan pasar stablecoin, sambil terus memantau regulasi yang berlaku.
KakaoBank, yang dikenal sebagai bank online pertama di Korea Selatan sejak didirikan pada 2016, telah mengajukan empat merek dagang baru yang menggabungkan kode mata uang KRW dengan inisial KKB (KakaoBank). Merek-merek ini mencakup kategori seperti transfer elektronik berbasis kripto dan transaksi keuangan, menambah jumlah hak merek dagang kripto yang sedang diajukan menjadi 12. Langkah ini menunjukkan ambisi bank untuk memainkan peran sentral dalam ekosistem stablecoin yang sedang berkembang.
Pemerintah Korea Selatan sendiri sedang mempercepat pembentukan kerangka regulasi melalui undang-undang seperti Digital Asset Basic Act, yang diusulkan oleh partai penguasa pada Juni 2025. Undang-undang ini bertujuan mengizinkan penerbitan stablecoin dan mendorong pertumbuhan pasar kripto domestik. Selain KakaoBank, perusahaan fintech besar seperti Kakao Pay juga diperkirakan akan terlibat, menciptakan persaingan ketat di sektor ini.
Laporan dari The Korea Herald pada Juni 2025 menyebutkan bahwa Korea Selatan bergerak cepat untuk mengembangkan stablecoin berbasis won, yang akan didukung oleh institusi seperti Korea Financial Telecommunications and Clearings Institute. Sementara itu, Cointelegraph melaporkan bahwa delapan bank besar Korea Selatan, termasuk KB Kookmin dan Shinhan, berencana meluncurkan stablecoin won-pegged pada 2026 untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Dengan kapitalisasi pasar stablecoin global yang kini melebihi $239 miliar, Korea Selatan ingin menempatkan diri sebagai pemain kunci di pasar ini.