×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT113,544.0-1580.66 ( -1.37% )
DOP1USDT0.0007293-0.0000183 ( -2.45% )
ETHUSDT4,164.71-62.31 ( -1.47% )
HYPEUSDT41.68-0.59 ( -1.4% )
KASUSDT0.08466-0.00126 ( -1.47% )
PENGUUSDT0.030108-0.001447 ( -4.59% )
PEPEUSDT0.00001039-0.00000011 ( -1.05% )
SOLUSDT180.7+1.54 ( +0.86% )
XRPUSDT2.8934-0.1018 ( -3.4% )
Powered by
News

Korea Selatan Perintahkan Exchange Lokal Stop Layanan Pinjaman Kripto

August 19, 2025 | 17:04 WIB
Copiedbagikan
Korea Selatan Perintahkan Exchange Lokal Stop Layanan Pinjaman Kripto

Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan (FSC) telah mengeluarkan perintah untuk menangguhkan layanan pinjaman kripto di bursa lokal secara seketika, efektif hari ini, hingga pedoman resmi diperkenalkan. Langkah ini diambil menyusul kekhawatiran atas status hukum yang abu-abu dari layanan tersebut, yang telah menyebabkan 13% peminjam mengalami likuidasi, menurut pernyataan resmi FSC.

Layanan pinjaman kripto, yang memungkinkan pengguna meminjam aset digital dengan jaminan hingga empat kali nilai kolateral mereka, telah menjadi sorotan karena risiko tinggi yang ditimbulkan, terutama akibat volatilitas pasar. Bursa seperti Upbit dan Bithumb sebelumnya sempat menghentikan layanan serupa pada Juli lalu, meskipun Bithumb sempat melanjutkan operasi dengan syarat yang lebih ketat sebelum penangguhan terbaru ini diberlakukan.

FSC menegaskan bahwa kontrak pinjaman yang sudah ada dapat diperpanjang atau dilunasi sesuai ketentuan saat ini. Namun, bursa yang tidak mematuhi perintah ini akan menghadapi inspeksi langsung dari otoritas. "Kami akan segera menyusun pedoman untuk melindungi pengguna dan memastikan stabilitas pasar," ujar pernyataan FSC.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Korea Selatan untuk mengatur ekosistem aset digital yang semakin berkembang. Sejak awal Juli, popularitas layanan pinjaman kripto melonjak, dengan Upbit bahkan memperkenalkan program yang memungkinkan pengguna meminjam hingga 80% nilai deposit mereka dalam won Korea atau aset digital, menggunakan Tether (USDT), Bitcoin, dan XRP sebagai jaminan. Namun, praktik ini memicu alarm terkait stabilitas pasar dan perlindungan investor.

Di sisi lain, Korea Selatan tidak sepenuhnya menutup pintu terhadap inovasi kripto. Pemerintah di bawah Presiden Lee Jae Myung tengah mempersiapkan peluncuran ETF kripto spot pertama di negara ini pada paruh kedua 2025, sekaligus mengembangkan kerangka kerja untuk stablecoin yang dipatok pada won Korea. Langkah ini menandai perubahan kebijakan dari pendekatan yang sebelumnya membatasi adopsi kripto, sejalan dengan janji kampanye presiden untuk mendukung sektor keuangan digital.

FSC dan Layanan Pengawas Keuangan (FSS) telah merencanakan regulasi ketat yang akan diluncurkan akhir September mendatang. Regulasi ini akan mencakup batasan leverage dan perlindungan investor, sebagai respons terhadap risiko pinjaman kripto yang sangat leveraged.

Keputusan ini juga mencerminkan tren global di mana otoritas pengawas semakin proaktif dalam mengatur pasar kripto. Menurut laporan IMF, meskipun pasar kripto saat ini tidak mengancam stabilitas keuangan global secara luas, adopsi aset digital cenderung lebih tinggi di pasar berkembang, termasuk Korea Selatan, sehingga memerlukan respons regulasi yang komprehensif.