Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan kunjungan ke markas Federal Reserve di Washington D.C. pada hari Kamis, 24 Juli 2025, untuk meninjau proyek renovasi gedung senilai 2,5 miliar dolar AS. Kunjungan ini menarik perhatian publik karena kunjungan tersebut menandai pertama kalinya seorang presiden AS mengunjungi Federal Reserve sejak 2006, ketika Presiden George W. Bush hadir dalam pelantikan Ben Bernanke sebagai ketua bank sentral.
Selain membahas renovasi, Trump secara langsung meminta Jerome Powell untuk menurunkan suku bunga. Dalam pertemuan yang disiarkan langsung, Trump menekankan kebutuhan untuk memangkas suku bunga ke level yang lebih rendah, bahkan menyebutkan target 1%, guna merangsang pertumbuhan ekonomi dan mengurangi biaya pinjaman pemerintah. Permintaan ini konsisten dengan kritik berulang Trump terhadap Powell, yang telah ia anggap terlalu lambat dalam menyesuaikan kebijakan moneter, terutama di tengah tekanan tarif yang diberlakukannya sendiri.
Kunjungan ini terjadi di tengah kritik Trump terhadap biaya renovasi yang membengkak, yang kini dilaporkan mencapai 3,1 miliar dolar AS menurut pernyataan presiden, meskipun Ketua Federal Reserve Jerome Powell membantah angka tersebut dan menyatakan bahwa biaya tambahan berasal dari gedung lain yang telah selesai dibangun lima tahun lalu.
Pertemuan ini juga diwarnai ketegangan, dengan beberapa pengamat mencatat ekspresi canggung Powell saat Trump mempresentasikan dokumen yang mendukung klaimnya tentang biaya renovasi. Kunjungan Trump dipandang sebagai langkah untuk meningkatkan tekanan politik terhadap Federal Reserve, yang dikenal memiliki kemandirian dalam menetapkan kebijakan suku bunga. Hingga kini, Federal Reserve belum menunjukkan tanda-tanda akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan berikutnya, yang dijadwalkan pada 29-30 Juli 2025, meskipun ada tuntutan hukum dari Azoria Capital yang meminta rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dibuka untuk publik guna meningkatkan transparansi.