asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.4994+0.0494 ( +3.41% )
BNBUSDT1,212.67-83.54 ( -6.45% )
BTCUSDT112,942.0-2180.42 ( -1.89% )
ETHUSDT4,130.88-113.1 ( -2.67% )
HYPEUSDT39.57-2.97 ( -6.98% )
PENGUUSDT0.024616-0.001843 ( -6.97% )
SOLUSDT203.09-5.68 ( -2.72% )
XPLUSDT0.4683+0.0057 ( +1.23% )
XRPUSDT2.5079-0.0985 ( -3.78% )
Powered by
News

Manajer Investasi Eropa Amundi Bawa Modal 2,3 Triliun Euro Siap Masuki Pasar ETF Kripto

User
October 14, 2025 | 12:51 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 14, 2025 | 12:51 WIB
Manajer Investasi Eropa Amundi Bawa Modal 2,3 Triliun Euro Siap Masuki Pasar ETF Kripto

Amundi, manajer aset terkemuka di Eropa dengan aset di bawah pengelolaan (AUM) mencapai 2,3 triliun euro atau sekitar Rp39.000 triliun, mengumumkan rencana untuk memasuki pasar exchange-traded fund (ETF) berbasis kripto. Langkah ini menandai ekspansi signifikan dari perusahaan yang dikenal sebagai salah satu pengelola aset terbesar di dunia ke dalam ekosistem aset digital yang berkembang pesat.

Amundi berencana meluncurkan produk ETF berbasis indeks Bitcoin pada awal 2026, dengan fokus awal pada exchange-traded products (ETPs) yang akan menawarkan eksposur kepada investor institusional dan ritel di Eropa. Keputusan ini mencerminkan pengakuan perusahaan terhadap potensi Bitcoin sebagai aset diversifikasi portofolio di tengah ketidakpastian ekonomi global, termasuk tekanan inflasi yang berkelanjutan.

Kementerian Keuangan Prancis, di mana Amundi berkantor pusat, menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah menuju modernisasi sektor keuangan Eropa. Produk ETF Amundi diharapkan akan bersaing dengan pelaku pasar lain di Eropa dan Amerika Serikat, di mana ETF spot Bitcoin telah menarik miliaran dolar investasi sejak disetujui oleh regulator AS pada tahun 2024. Langkah ini juga menunjukkan semakin dalamnya adopsi institusional terhadap kripto, dengan Amundi memanfaatkan keahliannya dalam pengelolaan aset untuk memenuhi permintaan yang meningkat di kalangan investor.

Copiedbagikan