asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.258-0.13 ( -9.37% )
BTCUSDT108,150.0-3264.44 ( -2.93% )
ETHUSDT3,867.88-115.35 ( -2.9% )
HYPEUSDT37.25-1.45 ( -3.75% )
PAXGUSDT4,344.61+111.09 ( +2.62% )
PENGUUSDT0.021924-0.001598 ( -6.79% )
SOLUSDT185.11-9.95 ( -5.1% )
XAUTUSDT4,326.3+107.99 ( +2.56% )
XPLUSDT0.4302-0.0494 ( -10.3% )
Powered by
News

MIT Sebut Crash Market Kripto Justru Jadi Bukti Ekosistem Berfungsi

User
October 16, 2025 | 09:40 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 16, 2025 | 15:31 WIB
MIT Sebut Crash Market Kripto Justru Jadi Bukti Ekosistem Berfungsi

Direktur MIT Digital Currency Initiative, Neha Narula, menilai kejatuhan pasar kripto akhir pekan lalu bukanlah tanda kegagalan, melainkan bukti bahwa ekosistem kripto bekerja sebagaimana mestinya — secara eksperimental dan transparan.

“Terjadi crash besar, tapi sistemnya tetap berjalan,” ujar Narula dalam wawancara bersama Bloomberg Television pada Rabu (15/10). “Tidak ada bailout, tidak ada pembalikan transaksi. Ini menunjukkan bagaimana pasar kripto bereaksi secara alami,” tambahnya.

Volatilitas tajam yang dipicu konflik tarif antara AS dan China sempat membuat Bitcoin jatuh 13%, sementara sebagian besar altcoin merosot lebih dalam. Narula mengakui dampak besar yang dirasakan investor, dengan mencatat sekitar US$19 miliar posisi leverage terlikuidasi dalam beberapa jam. “Orang-orang memang kehilangan nilai di atas kertas,” ujarnya, “tapi sistem tetap berfungsi.”

Narula menyoroti perbedaan menarik antara aktivitas on-chain dan bursa kripto tersentralisasi selama gejolak tersebut. “Hal yang paling mengesankan adalah bagaimana kita bisa melihat perbedaan jelas antara apa yang terjadi di blockchain dan di exchange,” katanya.

Meskipun harga sudah mulai pulih, banyak analis menilai struktur pasar kripto masih rentan terhadap aksi jual besar karena kurangnya likuiditas di akhir pekan dan penggunaan leverage berlebihan. Namun bagi Narula, kondisi ini merupakan bagian dari proses pembelajaran yang alami bagi industri yang masih muda.

“Pasar kripto memang masih seperti wild west,” ujarnya. “Kita masih belajar dan beradaptasi di setiap kejadian.”

Sebagai akademisi, Narula menekankan pentingnya fokus pada pengguna dan inovasi nyata ketimbang sekadar spekulasi harga. Ia berharap insiden seperti ini dapat mendorong industri untuk mengembangkan use case yang berkelanjutan dan bernilai jangka panjang.

Copiedbagikan