×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT113,064.0-2041.98 ( -1.77% )
ETHUSDT4,781.11+24.31 ( +0.51% )
HYPEUSDT45.85+1.16 ( +2.6% )
KASUSDT0.09062+0.00002 ( +0.02% )
PENGUUSDT0.034141-0.001932 ( -5.36% )
PEPEUSDT0.00001086-0.00000039 ( -3.47% )
SOLUSDT203.99+0.66 ( +0.33% )
TRXUSDT0.3627+0.0006 ( +0.17% )
XRPUSDT3.0262-0.0098 ( -0.32% )
Powered by
News

Nilai Transaksi Kripto Indonesia Turun 35% Pada Juni 2025, Ini Alasannya

August 6, 2025 | 16:05 WIB
Copiedbagikan
Nilai Transaksi Kripto Indonesia Turun 35% Pada Juni 2025, Ini Alasannya

Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), nilai transaksi pasar kripto di Indonesia mengalami penurunan signifikan pada bulan Juni 2025. Penurunan ini tercatat sebesar 35,3% dibandingkan bulan sebelumnya, turun dari Rp 72,2 triliun pada Mei 2025 menjadi Rp 46,7 triliun. 

Penurunan tersebut disebabkan salah satunya oleh berkurangnya aktivitas pedagang di pasar kripto, dengan jumlah transaksi turun dari 11,65 juta pada Mei menjadi 7,54 juta pada Juni. Hingga akhir Juni 2025, total nilai transaksi sepanjang tahun mencapai Rp 433,8 triliun, dengan rata-rata harian sebesar Rp 2,1 triliun. Data ini mencerminkan volatilitas pasar dan perubahan perilaku investor di tengah dinamika regulasi dan kondisi ekonomi global.

Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor:
- Volatilitas Pasar Global: Penurunan harga aset kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum pada pertengahan 2025, akibat ketidakpastian ekonomi global, diyakini turut memperlambat aktivitas perdagangan.
- Perubahan Perilaku Investor: Banyak pedagang ritel tampaknya mengurangi aktivitas spekulatif, mungkin sebagai respons terhadap risiko yang lebih tinggi atau diversifikasi portofolio ke aset lain.

Meskipun mengalami penurunan, nilai transaksi Juni 2025 tetap lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Juni 2024), yang mencatat Rp 38,5 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada kontraksi sementara, pasar kripto Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan jangka panjang, didukung oleh basis pengguna yang terus meningkat, dengan lebih dari 20 juta pengguna bursa kripto pada 2024 menurut data regulator.

Kebijakan baru Kementerian Keuangan yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2025, seperti kenaikan pajak transaksi kripto dari 0,1% menjadi 0,21% untuk bursa domestik dan hingga 1% untuk bursa asing, bisa jadi akan mempengaruhi kondisi pasar kripto di Indonesia untuk kuartal ketiga tahun 2025 ini.

Beberapa analis memprediksi bahwa penurunan ini bersifat sementara, dengan potensi pemulihan di kuartal ketiga 2025 seiring dengan stabilisasi harga kripto dan adopsi teknologi blockchain yang lebih luas.