Optimis Akan Hasil Positif, Trump Beri Sinyal Tarif Baru terhadap China “Tidak Berkelanjutan”

Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump mengakui bahwa tarif tinggi yang baru diterapkan terhadap barang-barang asal China tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang, namun tetap optimistis bahwa perselisihan dagang antara kedua negara akan mencapai hasil yang positif.

“It’s not sustainable, but that’s what the number is,” ujar Trump dalam wawancara dengan Fox Business, Jumat (17/10). Ketika ditanya apakah kenaikan tarif tersebut dapat bertahan lama, Trump mengatakan bahwa kebijakan itu masih bisa dijalankan sementara waktu, meski diakuinya memiliki dampak terhadap kedua ekonomi besar dunia itu.

“It could stand,” katanya. “I think the outcome will be fine.”

Pernyataan Trump muncul di tengah meningkatnya ketegangan dagang dan geopolitik antara Washington dan Beijing, setelah pemerintahan AS memperluas daftar produk China yang dikenakan tarif tinggi sebagai bagian dari strategi proteksionis “America First”. Langkah ini sebelumnya memicu respons keras dari Beijing, termasuk pembatasan ekspor logam tanah jarang dan material strategis lainnya yang dibutuhkan oleh industri Amerika.

Trump juga mengonfirmasi bahwa ia akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan dalam beberapa minggu ke depan, untuk membahas kelanjutan negosiasi dagang serta potensi kesepakatan yang dapat meredakan ketegangan antara kedua negara.

Pertemuan tersebut dipandang sebagai momen penting untuk menentukan arah hubungan ekonomi global, terutama setelah beberapa putaran pembicaraan sebelumnya berakhir tanpa hasil konkret. Banyak analis memperkirakan pertemuan Trump dan Xi dapat membuka peluang “gencatan senjata tarif” sementara, guna menstabilkan pasar keuangan yang tengah bergejolak akibat perang dagang yang terus berlanjut.