

.png)
.png)

Saham Coinbase Global Inc. melonjak lebih dari 4% pada perdagangan after hours setelah bursa kripto terbesar di Amerika Serikat itu melaporkan kinerja keuangan kuartal ketiga yang jauh melampaui perkiraan analis.
Menurut laporan keuangan yang dirilis Kamis (31/10), pendapatan Coinbase meningkat 55% menjadi US$1,9 miliar, melampaui estimasi Wall Street sebesar US$1,8 miliar. Angka ini juga naik dari US$1,5 miliar pada kuartal sebelumnya. Laba bersih perusahaan naik hampir lima kali lipat menjadi US$433 juta, atau US$1,50 per saham, dibandingkan US$75,5 juta, atau US$0,28 per saham pada periode yang sama tahun lalu.
Volume perdagangan mencapai US$295 miliar, mencerminkan peningkatan aktivitas investor di tengah volatilitas pasar kripto yang tinggi. Hanya dalam bulan pertama kuartal berjalan, Coinbase mencatat pendapatan transaksi senilai US$385 juta, meski pasar sempat terguncang oleh aksi likuidasi besar-besaran tak lama setelah Bitcoin dan aset kripto utama lainnya menyentuh level tertinggi sepanjang masa.
Kinerja kuat Coinbase juga didorong oleh kebijakan pro-kripto dari pemerintahan Trump, termasuk pengesahan undang-undang stablecoin pertama di AS pada Juli lalu. CEO sekaligus pendiri Coinbase, Brian Armstrong, menjadi salah satu pendukung utama regulasi tersebut sekaligus tokoh berpengaruh dalam komunitas aset digital.
Selain menjalankan peran sebagai bursa kripto, Coinbase juga memiliki kepemilikan saham di Circle Internet Group Inc., penerbit stablecoin USDC, dan menjadi saluran distribusi utama token tersebut. Dari segmen stablecoin saja, Coinbase membukukan pendapatan sebesar US$354,7 juta pada kuartal ketiga.
Jumlah karyawan tetap perusahaan juga meningkat 12% menjadi 4.795 orang, menandakan ekspansi operasional seiring pertumbuhan bisnisnya.
Sejak awal tahun, saham Coinbase telah menguat 32%, menegaskan kepercayaan investor terhadap kebangkitan sektor kripto di bawah dukungan regulasi yang lebih jelas dan adopsi institusional yang terus meningkat.