Platform DEX Bunni Tutup Usaha Akibat Kena Hack $8,4 Juta

Bunni DEX, platform decentralized exchange (DeFi) berbasis kripto, mengumumkan penutupan operasi permanen dengan hati yang berat melalui pengumuman resmi di platform X mereka pada 23 Oktober 2025. Keputusan ini diambil setelah eksploitasi senilai $8,4 juta yang memaksa pertumbuhan platform terhenti, meninggalkan tim tanpa modal yang cukup untuk melanjutkan pengembangan.

Dalam pengumuman tersebut, tim Bunni menyatakan bahwa untuk merilis ulang platform secara aman, mereka membutuhkan biaya audit dan pemantauan yang mencapai 6-7 digit, ditambah beberapa bulan pengembangan dan usaha bisnis (BD) untuk kembali ke kondisi sebelum eksploitasi. Namun, kekurangan modal dan ketidakmampuan untuk menutupi biaya tersebut memaksa mereka menutup operasi. "Kami tidak mampu melanjutkan, sehingga memutuskan untuk menutup Bunni," tulis tim dalam pernyataan resmi. Tim Bunni juga menguraikan langkah-langkah berikutnya: pengguna masih dapat menarik aset melalui situs web Bunni hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Aset treasury yang tersisa akan didistribusikan kepada pemegang token BUNNI, LIT, dan veBUNNI berdasarkan snapshot, meskipun proses legal untuk validasi distribusi masih berlangsung, dengan detail akan diumumkan nanti. Anggota tim sengaja dikecualikan dari snapshot ini. Selain itu, kontrak pintar Bunni V2 telah diubah lisensinya dari BUSL ke MIT, memungkinkan pengembang lain memanfaatkan inovasi seperti fungsi distribusi likuiditas, biaya lonjakan (surge fees), dan mekanisme penyeimbangan otonom. Tim Bunni juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan penegak hukum guna melacak dan memulihkan dana yang dicuri dari pelaku eksploitasi. Berdasarkan laporan pasca-eksploitasi, $8,4 juta aset yang dicuri telah dilaporkan dicuci melalui Tornado Cash. Pengumuman ini diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada komunitas yang telah mendukung perjalanan Bunni dalam memajukan ekosistem DeFi.