Protokol stablecoin berbasis yield, R2, resmi meluncurkan testnet-nya pada hari ini, menandai langkah penting menuju peluncuran mainnet yang dijadwalkan pada bulan September 2025. Dalam beberapa pekan sejak pengumuman awal, R2 telah berhasil menarik lebih dari 385.000 alamat pengguna, dengan lebih dari 50.000 alamat aktif harian, menunjukkan minat besar dari komunitas blockchain.
R2, yang dikenal dengan pendekatan inovatifnya dalam menyediakan stablecoin berbasis yield, telah diintegrasikan ke lebih dari tujuh jaringan blockchain. Protokol ini juga akan meluncurkan jembatan lintas rantai (cross-chain bridge) pada 11 Juli 2025, yang diharapkan akan memperluas akses ke strategi yield on-chain yang dapat dikomposisikan, menjadikannya lebih mudah diakses oleh pengguna di berbagai ekosistem blockchain.
R2 menawarkan potensi untuk mengubah cara pengguna berinteraksi dengan stablecoin melalui pendapatan yield yang dihasilkan dari aset seperti Treasury AS on-chain, strategi dana pasar uang yang sesuai regulasi, dan sewa properti riil. Peluncuran testnet ini memungkinkan pengguna untuk menguji fitur seperti pencetakan R2USD, staking, serta interaksi dengan produk seperti R2BTC dan R2ETH, dengan kesempatan untuk mengklaim token uji melalui platform seperti Discord, Galxe, dan Intract.
Para pengamat industri menyambut positif perkembangan ini, dengan beberapa pihak menyebut R2 sebagai salah satu proyek ambisius yang dapat memperkuat ekosistem DeFi (Decentralized Finance). Dengan pendekatan lintas rantai dan fokus pada yield nyata, R2 berpotensi menjadi kompetitor kuat di pasar stablecoin yang semakin kompetitif.