Harga Bitcoin (BTC) diprediksi tetap stabil di kisaran $105.000 meskipun ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran meningkat, menurut laporan dari QCP Capital.
Eskalasi konflik ini, yang dipicu oleh serangan Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran serta serangan balasan dari Iran, telah memicu volatilitas di pasar global. Namun, dukungan dari pembelian institusional mampu menjaga harga Bitcoin tetap kokoh di tengah ketidakpastian.
Menurut data pasar, Bitcoin sempat turun ke level $103.000 pada 13 Juni 2025 setelah serangan militer Israel ke Tehran, namun berhasil pulih ke sekitar $104.982-$105.000, sebagaimana dilaporkan oleh Binance Market Data. Meski demikian, data dari Glassnode menunjukkan bahwa permintaan investor terhadap Bitcoin tetap kuat, memberikan bantalan terhadap tekanan jual yang dipicu oleh sentimen risiko di pasar.
Ketegangan geopolitik ini juga berdampak pada aset lain, dengan harga minyak melonjak 6%, emas menembus $3.400 per ons, dan pasar saham global seperti NASDAQ futures mengalami penurunan. Investor cenderung beralih ke aset safe haven seperti yen dan krone Norwegia, sementara aksi jual di pasar kripto mencerminkan respons terhadap ketidakpastian global.
Meskipun menghadapi tekanan jangka pendek, para analis dari QCP Capital menyatakan bahwa fundamental jangka panjang Bitcoin tetap solid, didukung oleh minat institusional yang berkelanjutan. Pasar kini memantau perkembangan lebih lanjut dari konflik Israel-Iran, yang dapat memengaruhi dinamika harga kripto dalam beberapa hari ke depan.