Robinhood, platform investasi terkemuka, mengumumkan pengembangan "The Robinhood Chain," sebuah blockchain yang sedang dibangun di jaringan Arbitrum untuk mendukung masa depan kepemilikan aset, menurut postingan resmi dari akun X @RobinhoodApp.
Perusahaan menyatakan bahwa rencana untuk blockchain ini masih dalam tahap pengembangan dan dapat mengalami perubahan. Ketersediaannya akan bergantung pada regulasi yang berlaku dan jadwal peluncuran di masa depan, dengan pernyataan bahwa informasi ini hanya bersifat informasional. Kolaborasi dengan Arbitrum, solusi Layer-2 untuk Ethereum, menunjukkan fokus Robinhood untuk meningkatkan efisiensi transaksi dan mendukung adopsi aset digital di kalangan pengguna ritel.
Reaksi di X menunjukkan antusiasme yang kuat dari komunitas kripto. Arbitrum menyambut langkah ini sebagai momen "0 ke 1" yang menggabungkan DeFi dan TradFi, dengan potensi mendatangkan jutaan pengguna baru ke ekosistem kripto. Pengguna seperti Eli Ben-Sasson dan liam mengucapkan selamat atas kemitraan dengan Arbitrum, sementara WatcherGuru melaporkan bahwa Robinhood akan meluncurkan saham tokenisasi di Eropa, termasuk saham SpaceX dan OpenAI, sebagai bagian dari strategi yang lebih luas. Namun, beberapa pengguna seperti BlueInvestor menyoroti persaingan dengan inisiatif seperti xStocks, yang baru saja meluncurkan ekuitas tokenisasi di Solana.
Menurut laporan Reuters pada 30 Juni 2025, langkah ini sejalan dengan peluncuran token yang memungkinkan perdagangan saham AS dan ETF di Eropa, menandakan ambisi Robinhood untuk memperluas pengaruhnya di pasar global. Blockchain ini diharapkan dapat memperpanjang jam perdagangan token menjadi 24/7 dari 24/5 saat ini, meskipun kejelasan regulasi di AS tetap menjadi tantangan utama. Komunitas diimbau untuk terus memantau perkembangan, karena peluncuran ini dapat mengubah dinamika antara keuangan tradisional dan desentralisasi.