Perusahaan investasi teknologi asal Jepang, SoftBank, dilaporkan akan mengucurkan dana sebesar $2 miliar untuk mendukung Intel, salah satu raksasa teknologi semikonduktor Amerika Serikat.
Investasi ini muncul di tengah upaya Intel untuk melakukan restrukturisasi besar-besaran pada tahun 2025, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15.000 karyawan, sebagaimana dilaporkan oleh beberapa sumber di media sosial. Langkah tersebut diyakini sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk fokus pada pengembangan prosesor dan chip berbasis kecerdasan buatan (AI), seperti lini produk Xeon 6 dan Jaguar Shores, setelah menyingkirkan proyek-proyek yang dianggap kurang menguntungkan.
Sejumlah analis menyoroti bahwa investasi SoftBank dapat menjadi "taruhan besar" untuk masa depan industri chip, di mana Intel berupaya kembali menjadi pemimpin setelah kalah
Sejarah hubungan antara SoftBank dan Intel sebelumnya sempat mengalami pasang surut. Pada Agustus 2024, Reuters melaporkan bahwa SoftBank membatalkan rencana kerja sama untuk mengembangkan chip AI bersama Intel, dengan alasan ketidakmampuan Intel memenuhi target volume dan kecepatan produksi. Kini, investasi $2 miliar ini menunjukkan perubahan arah, mungkin sebagai bagian dari strategi SoftBank melalui Vision Fund-nya, yang dikenal sebagai dana ventura teknologi terbesar di dunia dengan modal awal lebih dari $100 miliar.
Hingga saat ini, baik Intel maupun SoftBank belum merilis pernyataan resmi untuk mengkonfirmasi atau memberikan detail lebih lanjut mengenai investasi tersebut.