

.png)
.png)

Menurut laporan dari IDNFinancial, tercatat 3 emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai menempatkan sebagian asetnya pada instrumen kripto yang dikenal berisiko tinggi dan sangat fluktuatif. Ketiga perusahaan publik tersebut antara lain PT Eastparc Hotel Tbk (EAST), PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH), dan PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA). Ketiganya memiliki porsi aset yang dialokasikan ke aset digital seperti bitcoin dan altcoin lainnya.
EAST menjadi perusahaan yang paling menonjol dalam ekspansi investasi kripto. Emiten yang mengelola hotel bintang lima Eastparc Hotel Yogyakarta itu melaporkan kepemilikan bitcoin (BTC) dan ethereum (ETH) senilai Rp4,20 miliar pada laporan keuangan kuartal II 2025. Nilai tersebut tercatat sebagai aset tak berwujud dalam laporan perusahaan.
Memasuki kuartal III 2025, EAST meningkatkan diversifikasi aset digitalnya. Perusahaan menambah investasi Rp1,32 miliar dalam solana (SOL) serta Rp1,47 miliar dalam ripple (XRP). Penambahan ini membuat total portofolio aset kripto EAST mencapai Rp6,72 miliar pada akhir kuartal tersebut.
Fenomena ini menunjukkan bahwa sebagian emiten mulai melihat kripto sebagai aset alternatif, meski risikonya tinggi. Jika diperlukan, bagian mengenai WGSH dan BOLA dapat ditulis lebih lengkap untuk memperluas analisis perkembangan adopsi kripto oleh emiten BEI.