📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ALPINEUSDT1.439-0.392 ( -21.41% )
ASTERUSDT1.8327+0.1573 ( +9.39% )
BTCUSDT120,174.0+1220.46 ( +1.03% )
ETHUSDT4,526.37+130.0 ( +2.96% )
HYPEUSDT50.26+1.38 ( +2.82% )
PENGUUSDT0.031283-0.000553 ( -1.74% )
SOLUSDT232.93+8.21 ( +3.65% )
SUIUSDT3.5636-0.0093 ( -0.26% )
XPLUSDT0.8949-0.0539 ( -5.68% )
Powered by
News

Tipu Investor Hingga $200 Juta, CEO Perusahaan Trading Bitcoin PGI Dituntut 40 Tahun Penjara

User
September 19, 2025 | 10:23 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
September 19, 2025 | 10:23 WIB
Tipu Investor Hingga $200 Juta, CEO Perusahaan Trading Bitcoin PGI Dituntut 40 Tahun Penjara

Ramil Ventura Palafox, CEO Praetorian Group International (PGI), sebuah perusahaan perdagangan Bitcoin, mengaku bersalah atas tuduhan penipuan online dan pencucian uang terkait skema Ponzi senilai $200 juta yang menipu lebih dari 90.000 investor di seluruh dunia. Palafox kini menghadapi hukuman maksimum hingga 40 tahun penjara, dengan jadwal sidang vonis dijadwalkan pada 3 Februari 2026. 

Menurut laporan, antara Desember 2019 dan Oktober 2021, Palafox secara keliru mengklaim bahwa PGI melakukan perdagangan Bitcoin dalam volume tinggi, menarik lebih dari $201 juta dari investor, termasuk $30,3 juta dalam bentuk tunai dan 8.198 BTC senilai $171,5 juta pada saat itu. Namun, skema ini menyebabkan kerugian minimal $62,7 juta bagi para korban. Dana investor disalahgunakan untuk pembelian barang mewah, termasuk 20 mobil high-end seperti Porsche, Lamborghini, Bentley, McLaren, dan Ferrari senilai $3 juta, serta perhiasan dan furnitur dari merek ternama seperti Gucci, Cartier, dan Rolex. 

Jaksa AS menyatakan bahwa Palafox juga mentransfer setidaknya $800.000 dalam mata uang fiat dan 100 BTC (senilai $3,3 juta pada saat itu) kepada anggota keluarganya, sekaligus menghabiskan $329.000 untuk penthouse hotel mewah dan lebih dari $6 juta untuk properti di Las Vegas dan Los Angeles. Pengakuan bersalah ini menambah daftar panjang kasus penipuan kripto yang mengguncang kepercayaan publik terhadap industri tersebut. 

Kasus ini juga dianggap dapat memengaruhi kebijakan regulasi di masa depan, terutama setelah laporan serupa dari Departemen Kehakiman AS pada 17 September 2025 tentang penipuan terkait Bitcoin lainnya. Langkah hukum ini menegaskan komitmen otoritas AS untuk menegakkan hukum di industri kripto yang berkembang pesat.

Copiedbagikan