Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan bahwa ia telah mempersempit daftar kandidat untuk posisi Ketua Federal Reserve menjadi tiga nama. Dari 3 itu, Trump menyebut ada "2 Kevin" yang menurutnya "sangat bagus".
Meskipun nama-nama lengkap kandidat belum disebutkan secara eksplisit dalam pernyataan awal, spekulasi di kalangan pengamat ekonomi mulai muncul, termasuk kemungkinan kehadiran Kevin Warsh, mantan Gubernur Federal Reserve, yang telah disebut-sebut sebagai kandidat potensial sebelumnya.
Pengumuman ini menarik perhatian karena peran Ketua Federal Reserve sangat krusial dalam menentukan kebijakan moneter Amerika Serikat, termasuk suku bunga yang berdampak langsung pada ekonomi global. Keputusan Trump ini juga datang di tengah kritiknya yang konsisten terhadap Ketua Federal Reserve saat ini, Jerome Powell, yang ia anggap terlalu lambat dan salah dalam mengelola kebijakan moneter.
Proses pengangkatan Ketua Federal Reserve melibatkan persetujuan dari Senat AS, dan keputusan ini diperkirakan akan menjadi sorotan besar mengingat tekanan politik yang meningkat terkait kebijakan ekonomi Trump, termasuk rencana pemotongan suku bunga secara agresif. Pengamat ekonomi memperingatkan bahwa pilihan Trump dapat berdampak signifikan pada stabilitas ekonomi jangka panjang, dengan mengutip pelajaran sejarah seperti era Arthur Burns pada 1970-an yang dipengaruhi oleh intervensi politik.