Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata (ceasefire) penuh antara Israel dan Iran, yang akan mulai berlaku dalam waktu sekitar enam jam dari pengumuman tersebut. Pengumuman ini mendapat reaksi yang positif terutama di market kripto yang mendorong harga bitcoin naik hingga $106.000.
Dalam pernyataannya, Trump menyebutkan bahwa kesepakatan ini mencakup gencatan senjata total dan menandai akhir resmi dari apa yang ia sebut sebagai "Perang 12 Hari." Menurut rencana, gencatan senjata akan dimulai setelah Israel menyelesaikan misi-misinya dalam 12 jam ke depan. Setelah itu, Iran akan memulai gencatan senjata mereka pada hari ke-12, dengan harapan konflik ini akan diakhiri secara resmi pada hari itu dan diperingati dunia sebagai hari bersejarah.
Trump menekankan bahwa selama periode gencatan senjata, kedua belah pihak diharapkan tetap damai dan menghormati kesepakatan. Ia memuji stamina, keberanian, dan kecerdasan baik Israel maupun Iran dalam mencapai titik ini, dengan nada optimis bahwa perang ini "bisa saja berlangsung bertahun-tahun dan menghancurkan Timur Tengah, tetapi itu tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi." Presiden AS ini juga mengucapkan doa untuk Israel, Iran, Timur Tengah, Amerika Serikat, dan dunia secara keseluruhan.
Pengumuman gencatan senjata ini juga memicu reaksi langsung di pasar kripto. Menurut berbagai laporan, Bitcoin (BTC) melonjak kembali di atas ambang $106.000 tak lama setelah pernyataan Trump, mencerminkan kepercayaan investor yang pulih akibat berkurangnya ketegangan geopolitik. Ethereum (ETH), XRP, dan Solana (SOL) juga mengalami kenaikan signifikan, dengan pasar kripto secara keseluruhan menunjukkan pemulihan setelah tekanan sebelumnya akibat konflik. Analis pasar mencatat bahwa pengumuman ini mengurangi tekanan pada harga minyak dan memungkinkan aliran modal kembali ke aset berisiko seperti kripto.
Langkah ini tampaknya sejalan dengan laporan sebelumnya tentang keterlibatan AS dalam konflik, termasuk serangan udara yang diduga didukung oleh pemerintahan Trump untuk mendukung Israel, sebagaimana dilaporkan oleh Associated Press pada 21 Juni 2025. Pengumuman gencatan senjata ini juga terjadi di tengah diskusi global tentang stabilitas Timur Tengah, termasuk perubahan politik di Lebanon dan Suriah, yang dibahas dalam Dewan Keamanan PBB.