Bintang NBA Kevin Durant menghadapi masalah unik: ia tak bisa membuka akun Coinbase tempat ia menyimpan Bitcoin sejak 2016. Namun, alih-alih jadi kerugian, situasi ini justru membuat kekayaannya bertambah seiring lonjakan harga Bitcoin.
Agen Durant, Rich Kleiman, mengungkapkan bahwa mereka tak pernah berhasil melacak kembali detail akun Coinbase milik sang pemain. “Kami belum bisa menemukan info akunnya, jadi kami tidak pernah menjual apa pun, dan Bitcoin ini terus naik,” kata Kleiman saat konferensi CNBC Game Plan di Los Angeles, Selasa (16/9).
Durant mulai membeli Bitcoin pada 2016 saat masih membela Golden State Warriors, setelah mendengar rekan-rekan setimnya membicarakan aset kripto itu berulang kali. Saat itu harga Bitcoin masih di kisaran US$360–1.000. Kini, harga melambung ke sekitar US$116.000 — lebih dari 11.000% dibanding puncak harga pada tahun Durant berinvestasi.
Meski akun Durant sudah tak bisa diakses “selama beberapa tahun” akibat kesalahan pengguna, Kleiman menegaskan mereka kini tengah bekerja langsung dengan tim Coinbase untuk proses pemulihan. CEO Coinbase Brian Armstrong bahkan menulis di X: “We got this fixed. Account recovery complete!”
Coinbase sendiri menyatakan pengguna bisa mereset kata sandi lewat fitur self-service di aplikasi, dengan dukungan tim customer support 24 jam untuk kasus pemulihan akun.
Durant dan Kleiman bukan hanya investor Bitcoin, tapi juga pemegang saham Coinbase Global. Pada 2021, perusahaan mereka, Thirty Five Ventures, menandatangani kerja sama multiyear dengan Coinbase untuk mempromosikan platform tersebut, termasuk membuat konten aset digital di situs olahraga dan hiburan Durant, Boardroom.
Meski terdengar ironis, kelupaan Durant justru membuat portofolionya berkembang pesat. “Proses ini belum bisa kami atasi, tapi Bitcoin terus naik. Jadi sejauh ini, ini hanya memberi keuntungan bagi kami,” ujar Kleiman sambil tertawa.