asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
AIAUSDT1.70231-0.4171 ( -19.68% )
ASTERUSDT1.143+0.012 ( +1.06% )
BTCUSDT103,438.0-653.7 ( -0.63% )
ETHUSDT3,468.06-40.35 ( -1.15% )
HYPEUSDT39.12-1.03 ( -2.57% )
LSKUSDT0.329+0.043 ( +15.04% )
SOLUSDT157.51-4.69 ( -2.89% )
XPLUSDT0.2644-0.0175 ( -6.21% )
XRPUSDT2.3973-0.0544 ( -2.22% )
Powered by
Breaking News

Xi Jinping Sebut Kerja Sama AS-China sebagai "Mitra dan Teman" Saat Bertemu Donald Trump di Korsel

User
October 30, 2025 | 09:36 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 30, 2025 | 09:36 WIB
Xi Jinping Sebut Kerja Sama AS-China sebagai "Mitra dan Teman" Saat Bertemu Donald Trump di Korsel

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggelar pertemuan tatap muka pertama dalam enam tahun di Pangkalan Udara Gimhae, Busan, pada 30 Oktober 2025, menandai upaya untuk meredakan ketegangan perdagangan dan geopolitik. Xi menyatakan bahwa kedua negara harus menjadi "mitra dan teman," sebuah pernyataan yang disambut beragam oleh komunitas internasional.

Pertemuan yang berlangsung hingga malam hari waktu setempat ini difokuskan pada penyelesaian perang dagang yang telah berlangsung sejak 2018, dengan harapan mencapai kesepakatan perdagangan yang signifikan. Xi Jinping, dalam pembukaannya, menekankan pentingnya hubungan bilateral yang konstruktif, dengan mengatakan, "China dan Amerika Serikat harus menjadi mitra dan teman, bekerja sama untuk keuntungan bersama dunia." Ia juga menyinggung kontrol ekspor langka bumi dan postur militer di Laut China Selatan sebagai isu yang dapat diatasi melalui dialog, sambil menawarkan kerja sama dalam teknologi hijau dan rantai pasok global.

Di sisi lain, Trump menyambut baik retorika Xi, namun tetap tegas pada prioritas nasional AS. Ia menyatakan, "Kita bisa membuat kesepakatan besar jika China bermain adil—tidak ada lagi subsidi ilegal atau pencurian IP," mengacu pada tuduhan lama AS terhadap praktik perdagangan China. Trump juga mengulangi ancaman untuk melanjutkan pengujian senjata nuklir AS, yang diumumkan kemarin, sebagai pengingat dominasi militer AS, sambil menawarkan untuk menunda tarif tambahan 10% jika negosiasi berhasil. Ia menambahkan bahwa pertemuan ini bisa berlangsung tiga hingga empat jam, menunjukkan komitmen untuk mencari solusi konkret. Pertemuan ini diwarnai oleh konteks politik yang kompleks, termasuk dukungan Trump terhadap Taiwan dan pernyataan Xi tentang "reuni damai" dengan Taiwan, yang memicu ketegangan.

Menurut ABC News, kedua pemimpin saling berjabat tangan saat tiba di lokasi, dengan Xi membawa surat pribadi dari Trump sebagai langkah diplomasi awal. Laporan dari Kementerian Luar Negeri China pada September 2025 juga mencatat bahwa Xi telah memuji parade militer China, yang disebut Trump "fenomenal dan indah" dalam panggilan telepon, menunjukkan upaya untuk membangun hubungan pribadi. Analis memprediksi bahwa hasil pertemuan ini dapat memengaruhi pasar global, terutama jika mencakup kesepakatan perdagangan atau pengurangan tarif.

Copiedbagikan