


Seorang investor awal yang berpartisipasi dalam Initial Coin Offering (ICO) Ethereum kembali membuat pergerakan mengejutkan pada tanggal 1 Desember. Setelah wallet kriptonya terpantau dormant selama 10 tahun, investor tersebut tiba-tiba memindahkan aset masif sebanyak 40.000 ETH.
Berdasarkan data pelacakan on-chain dari Nansen AI, aset senilai 120 juta dolar AS atau sekitar 1,9 triliun rupiah tersebut tidak diarahkan ke bursa untuk dijual. Melainkan, Investor tersebut tersebut memindahkan aset kriptonya ke alamat wallet baru untuk kemudian dikunci ke dalam mekanisme staking ETH 2.0.
Langkah ini dinilai sebagai sinyal conviction yang sangat kuat terhadap masa depan jaringan Ethereum. Keputusan untuk melakukan staking menunjukkan bahwa pemilik aset lebih memilih untuk mengamankan jaringan dan mendapatkan yield, daripada merealisasikan keuntungan fantastis yang sudah di depan mata.
Sebagai gambaran pertumbuhan nilainya, investor ini diperkirakan hanya mengeluarkan modal awal sekitar 12.440 dolar AS saat masa ICO satu dekade lalu. Kini, dengan valuasi aset yang melonjak hingga 9.633 kali lipat, aksinya untuk tetap hold aset dalam jumlah besar memberikan sentimen positif bagi komunitas kripto di tengah kondisi pasar saat ini.
Alamat wallet Terkait:
Wallet ICO: 0x2dca0e449ab646dbdfd393a96662960bcab5ae1e
Wallet Staking: 0x26021abdd34df672fed798cf5a2e98190d22aaa8