BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, tengah mengeksplorasi peluang tokenisasi Exchange Traded Funds (ETF) untuk membawa dana aset dunia nyata, termasuk yang terkait dengan ekuitas, ke dalam ekosistem blockchain. Menurut laporan Bloomberg, langkah ini masih memerlukan persetujuan regulator dan bertujuan untuk memungkinkan perdagangan 24/7, akses global yang lebih luas, serta penggunaan ETF sebagai jaminan dalam jaringan kripto.
BlackRock, yang mengelola aset senilai lebih dari $12,5 triliun telah menunjukkan minat berkelanjutan terhadap tokenisasi, termasuk melalui peluncuran BlackRock USD Institutional Digital Liquidity Fund (BUIDL) yang saat ini mengelola $2,2 miliar di berbagai blockchain seperti Ethereum dan Polygon. Tokenisasi ETF dapat merevolusi pasar dengan menghilangkan batasan jam perdagangan tradisional dan memfasilitasi penggunaan aset sebagai jaminan dalam aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Langkah ini juga sejalan dengan tren industri, di mana perusahaan seperti JPMorgan dan Goldman Sachs telah mulai mengeksplorasi tokenisasi aset, sebagaimana dilaporkan oleh Cointelegraph pada 11 September 2025. Namun, proses ini menghadapi tantangan regulasi, terutama dari Securities and Exchange Commission (SEC) AS, yang masih mengevaluasi kerangka hukum untuk aset digital.
Analis pasar memperkirakan bahwa jika disetujui, inisiatif ini dapat membuka peluang pasar tokenisasi senilai $2 triliun menurut proyeksi PwC pada 2024, dengan dampak potensial terhadap likuiditas dan adopsi institusional kripto.